Trends

Profil Kompetitor Pertamina di Pasar Retail BBM Indonesia: Shell, Vivo dan Total

Profil Kompetitor Pertamina di Pasar Retail BBM Indonesia: Shell, Vivo dan Total
SPBU Pertamina (Foto: cnbcindonesia.com).

Sejak periode 2005, pasar retail Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia tidak lagi dimonopoli oleh perusahaan Pertamina. Pasalnya, pasar retail BBM di berbagai dunia sudah memasuki produknya di Indonesia pada tahun tersebut. Hal ini pula membuat Pertamina mendapatkan saingan terbarunya dalam penjualan BBM di Indonesia.

Setiap retail BBM yang berada di Indonesia memiliki berbagai macam keunggulan, mulai dari fasilitas hingga bahan bakar yang digunakan. Jika di SPBU Pertamina selain menyediakan BBM seperti Pertamax, Pertalite dan Bio Solar juga disediakan fasilitas penunjang seperti, musala, toilet, dan minimarket, perusahaan retail BBM lainnya juga memiliki fasilitas seperti kafe hingga tempat untuk mengisi nitrogen. Berikut kami sajikan perusahaan retail BBM yang ada di Indonesia.

ShellPerusahaan ini memiliki nama Royal Dutch Shell yang didirikan pada 1907. Jauh sebelum itu, tepatnya pada abad ke-19, perusahaan ini berawal dari sebuah toko kecil di London, ketika keluarga Samuel menjual cangkang kerang laut.

Menukil kanal shell.co.id, saat ini Shell menjadi salah satu perusahaan energi yang mempekerjakan sekitar 93.000 karyawan dan beroperasi di lebih dari 70 negara. Adapun kantor Pusat Shell berada di Den Haag, Belanda. Perusahaan induk grup Shell adalah Royal Dutch Shell plc, yang berbadan hukum di Inggris dan Wales.

Di Indonesia, Shell memiliki konsep bisnis hulu ke hilir. Adapun konsep hilir yaitu, BBM, pelumas untuk industri, otomotif dan transportasi, bahan bakar untuk industri kelautan, bahan bakar komersial dan bitumen. Sedangkan untuk konsep hilir yaitu, mitra strategis Inpex, operator Masela PSC yang meliputi lapangan gas Abadi. Di Indonesia, Shell sudah memiliki lebih dari 300 karyawan, membangun lebih dari 100 SPBU (Jabodetabek, Bandung, Jawa Timur dan Sumatera Utara), memiliki satu pabrik pelumas di Marunda, dan memiliki satu terminal penyimpanan bahan bakar di Gresik, Jawa Timur.

VivoPT Vivo Energi Indonesia merupakan anak usaha Vitol Group yang berbasis di Swiss. Perusahaan yang dibentuk di Rotterdam pada 1966 ini, merupakan pemegang saham terbesar Vivo Indonesia. Selain di Indonesia, Vivo juga telah beroperasi di Singapura, Belanda, London, Afrika dan Australia.

Di Indonesia, perusahaan yang berkantor di Gama Tower, Kuningan, Jakarta ini memiliki unit kilang mini dan tangki BBM di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pada 2017 lalu, Vivo Indonesia baru memiliki satu SPBU yang beralamat di Jalan Raya Cilangkap RT007/RW003 Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Maldi mengatakan hingga akhir tahun, Vivo akan menambah jumlah SPBU. SPBU Vivo memperoleh pasokan BBM dari induk usahanya yakni Vitol Group.

SPBU menjual tiga jenis bahan bakar dengan nama dagang Revvo. Ketiga jenis BBM itu diklasifikasi berdasarkan kadar Research Octane Number RON yakni Revvo 88, Revvo 90 dan Revvo 92. Untuk Revvo 88 yang setara jenis bensin Premium milik Pertamina, SPBU Vivo menjualnya dengan harga Rp 6.550. Lalu untuk Revvo 90 yang setara dengan Pertalite dijual Rp 7.500. Harga untuk kedua jenis BBM itu setara dengan yang ditawarkan Pertamina di wilayah Jakarta.

TotalTotal merupakan perusahaan minyak asal Prancis yang sudah berdiri sejak 1924. Tidak bisa dimungkiri, pada 2017 Total menjadi perusahaan migas terbesar ke-4 di dunia. selain Indonesia, Total sudah memperluas jaringan bisnisnya untuk retail BBM di 130 negara.

Menukil kanal totalenergies.id, TotalEnergies berhasil menjadi perusahaan minyak dan gas multinasional terkemuka, juga perusahaan operator tenaga matahari terbesar di dunia yang bekerja sama dengan SunPower dan Total Solar. Hingga saat ini jumlah karyawan TotalEnergies telah mencapai 98.000 orang.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved