Trends Economic Issues

Prospek Industri Pay Later Menghadapi Isu Resesi 2023

Prospek Industri Pay Later Menghadapi Isu Resesi 2023
Industri pay later diproyeksikan tumbuh seiring dengan masih terjaganya konsumsi domestik. (Foto : Istimewa).

Meski ancaman resesi sedang banyak dikhawatirkan oleh sejumlah negara, Indonesia disebut-sebut masih memiliki perekonomian yang cukup kuat. Baru-baru ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa ekonomi Indonesia dihadapkan pada berbagai perubahan yang cepat dan fundamental, mendorong kondisi perekonomian yang lebih stabil di tengah isu resesi global saat ini. Salah satu faktor pendukung kondisi ini adalah adanya peningkatan daya konsumtif dan investasi masyarakat Indonesia pasca pandemi.

Pulihnya konsumsi masyarakat ini juga didorong oleh perubahan pola gaya hidup masyarakat yang jadi terbiasa membeli kebutuhan secara online dan peralihan menggunakan sistem pay later sebagai metode pembayaran, menurut hasil survei Katadata Insight Centre (KIC). Winardi Wijaya, Country General Manager Atome mengatakan, maraknya isu mengenai resesi secara tidak langsung membuat masyarakat Indonesia semakin jeli dalam mengatur pengeluarannya. “Atome, yang baru saja masuk ke pasar Indonesia sejak 2019, telah memiliki lebih dari 5 juta pengguna yang tersebar di seluruh Indonesia. Pertumbuhan pengguna Atome yang mencapai dua digit bahkan tiga digit per bulannya itu membuktikan bahwa cukup besarnya antusias layanan pay later di Indonesia,” ungkap Winardi di Jakarta, Jumat (11/11/2022).

Angka itu mengindikasikan perubahan gaya transaksi masyarakat. Winardi, dalam keterangan tertulisnya itu, menyakini hal ini berpotensi membantu rencana pemulihan ekonomi pasca pandemi sehingga bisa direalisasikan dengan segera dan bahkan dapat memungkinkan negara kita menghindari terjadinya resesi. Beberapa waktu lalu, pemerintah juga telah mengatakan bahwa pemulihan ekonomi saat ini tidak hanya didorong oleh tingginya daya konsumtif masyarakat namun juga oleh peningkatan angka edukasi dan literasi keuangan yang telah dilakukan oleh sejumlah pihak yang bergerak di industri ini.

Masifnya edukasi akan layanan digital membuat masyarakat semakin paham akan opsi layanan keuangan yang mereka butuhkan dan mendorong besarnya angka transaksi dan permintaan di pasar keuangan. “Layanan pay later menjadi salah satu opsi terbaik yang dapat dinikmati masyarakat di era sekarang ini. Dengan kemudahan yang ditawarkan oleh industri pay later, memungkinkan masyarakat untuk dapat tetap berinvestasi di tengah memenuhi berbagai kebutuhan bulanannya. Hal ini dapat direalisasikan dengan memanfaatkan layanan pay later yang memungkinkan masyarakat untuk mengontrol nominal pembayaran bulanan atas transaksi yang mereka lakukan tiap bulannya,” tutur Winardi.

Dengan berbagai produk dan layanan yang ditawarkan, ditambah dengan edukasi yang tepat, Winardi yakin bahwa dengan adanya alternatif pembayaran buy now, pay later (BNPL) dapat membuat Indonesia tidak masuk kedalam jurang resesi karena turunnya daya beli masyarakat. Di sisi lain, layanan BNPL terbukti dapat membantu para pelaku usaha dalam menaikan angka pembelian rata-rata (average basket size) pembeli sebesar 30% berdasarkan survei yang dilakukan bersama dengan ratusan merchant Atome.

Perusahaan ini telah menggandeng lebih dari 10 ribu toko atau outlet secara offline ataupun online. Mitra yang telah masuk dalam ekosistem inipun beragam, dari pilihan kebutuhan gaya hidup, gawai, hingga kebutuhan rumah tangga dan travel. “Melalui ekosistem ini, Atome mengakomodir kebutuhan masyarakat secara keseluruhan serta memberikan opsi pembayaran sebagai langkah investasi dalam menjaga pembukuan keuangan mereka tetap stabil setiap bulannya,” tambah Winardi.

Hal ini didukung dengan kemudahan sistem pembayaran cicilan yang diberikan oleh Atome hingga 12 bulan dengan suku bunga 0% alias tanpa bunga sama sekali untuk pilihan cicilan 30 hari dan 3 bulan. Masyarakat juga bisa dengan bebas menentukan lama cicilan sehingga memudahkan mereka dalam mengatur pengeluarannya.

Edukasi terkait hal inilah yang kemudian diakui oleh Winardi akan pelan-pelan mendorong angka literasi dan inklusi yang terus bertambah serta mendukung peningkatan status pemulihan ekonomi kearah yang positif. “Kami optimis sistem pay later seperti Atome dapat memberikan pengaruh besar tidak hanya bagi kemajuan bisnis dan industri, namun mempercepat dan mendukung penguatan perekonomian Indonesia meski ancaman resesi masih ada,” sebut Winardi.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved