Management Trends Economic Issues zkumparan

PT INKA Terima Pinjaman Rp4,05 Triliun Bangun LRT

Perjanjian kredit sindikasi antara PT INKA, Bank BNI, Sarana Multi Infrastruktur dan Bank Sumitomo Mitsui lndonesia untuk proyek pengadaan 31 trainset LRT. (foto: Jeihan Kahfi/SWA)

PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA telah menandatangani kesepakatan bersama sindikasi pembiayaan proyek pengadaan 31 trainset (186 car/gerbong) Light Rail Transit (LRT) Jabodebek senilai Rp 4,05 triliun. Pinjaman sindikasi tersebut berasal dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia.

Pelaksana tugas Direktur Utama PT INKA, Mohammad Nur Sodiq, mengatakan, pemerintah menugaskan pihaknya untuk mengerjakan pengadaan sarana LRT Jabodebek yang ditargetkan beroperasi pada April 2019. “Bulan depan kami sudah bisa mulai kontrak untuk pengadaan sarananya, maka April 2019 saya kira kereta sudah harus selesai,” katanya usai penandatanganan di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, (27/12/2017).

Nilai investasi keseluruhan proyek LRT adalah Rp 29,9 triliun termasuk untuk pengadaan prasarana, sarana, serta perawatan LRT. Untuk pengadaan sarana sendiri membutuhkan investasi sebesar Rp 5,2 triliun termasuk Maintenance and Services Agreement (MSA). “Pendanaan tidak sepenuhnya dari kreditor, sisanya dari modal kerja INKA,” tambah Nur Sodiq.

Proyek LRT ini merupakan kali kedua, setelah sebelumnya INKA juga dipercaya untuk menjadi penyedia sarana LRT di Palembang, Sumatera Selatan sebagai moda transportasi pendukung Asian Games 2018.

Pada kesempatan yang sama, Nur Sodiq menyampaikan bahwa INKA berusaha membangun segala infrastruktur yang ada untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan internasional. “Target pada tahun 2020 kami menguasai segmentasi pasar Asia Tenggara dan Asia Selatan, terutama Bangladesh, Sri Lanka, dan Pakistan. Kami sudah masuk ke pasar Bangladesh. Pasar Afrika kami juga menggarap eskpor lokomotif ke Zambia,” tuturnya.

Selain itu, INKA juga mendapatkan kado tahun baru berupa penandatanganan kontrak dengan Filipina untuk ekspor kereta rel diesel senilai Rp 300 miliar sebanyak 3 trainset yang diharapkan pada awal Januari 2018 kontrak bisa dilakukan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved