Kementerian Perhubungan mencatatkan realisasi kinerja tahun 2022 mencapai 97,69% atau sebesar Rp32,63 triliun dari total alokasi anggaran sebesar Rp33,41 triliun. Angka ini melebihi target awal yang ditetapkan sebesar 97,25%. Dengan demikian, ada peningkatan dari tahun 2019 mencapai 92%, tahun 2020 sejumlah 95,59%, dan 2021 sebesar 97,19%.

“Ini bukti dari komitmen kami untuk terus melakukan pembangunan infrastruktur dengan tata kelola yang baik, meskipun ada beberapa tantangan termasuk situasi pandemi. Semua ini untuk meningkatkan konektivitas di seluruh wilayah Indonesia,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Sejumlah infrastruktur transportasi yang selesai dibangun pada tahun 2022 di antaranya Pelabuhan Penyeberangan dan Kapal Penyeberangan di Danau Toba Sumut, Wakatobi Sulteng, dan kawasan segitiga emas (Sanur, Nusa Penida, Nusa Ceningan) Bali.

Kemudian, pembangunan jalur kereta api di Sumatera, Jawa dan Sulawesi, dan pembangunan transportasi kereta api perkotaan baik jalur kereta, stasiun, dan keretanya. Beberapa yang telah selesai dibangun dan dioperasikan pada tahun ini yakni Stasiun Pondok Ranji, Stasiun Manggarai Tahap 1, dan Kereta Api Maros – Garongkong yang menjadi bagian dari proyek pembangunan Kereta Api Makassar – Parepare.

Sedangkan untuk pelabuhan dan bandara yang baru saja dibangun meliputi Pelabuhan Sanur, Bandara Trunojoyo di Kabupaten Sumenep Jatim, dan Bandara Komodo di Labuan Bajo NTT. Meskipun begitu, maish ada pembangunan yang saat ini masih terlaksana seperti LRT Jabodebek, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, MRT Jakarta, Proving Ground Pengujian Kendaraan Bermotor berstandar internasional di Bekasi, Pelabuhan Patimban, Pelabuhan Anggrek, pembangunan sejumlah bandara dan revitalisasi Terminal Tipe A di beberapa daerah.

Selain kinerja anggaran, Kemenhub juga mencatatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar 104,78% atau Rp8,9 triliun. Melebihi target yang ditetapkan sebesar Rp8,6 triliun. Tiga besar raihan PNBP tertinggi ada di Ditjen Perhubungan Laut yang mencapai Rp. 4,62 triliun, diikuti oleh Ditjen Perhubungan Udara Rp1,41 triliun, dan Badan Pengembangan SDM Perhubungan Rp1,3 triliun.

“Ini suatu hal yang tidak mudah dicapai dan saya sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh jajaran Kemenhub yang telah bekerja dan mengupayakan ini dengan baik,” kata Menhub.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id