Trends

Respons Traveloka Terkait 2 Unicorn yang Menolak Gabung Kartu Prakerja

Manajemen perusahaan rintisan atau startup unicorn, Traveloka, hanya menjawab pendek ketika ditanya apakah termasuk dua unicorn yang menolak untuk bergabung menjadi mitra digital platform program Kartu Prakerja. Sebelumnya, Istana menyebut ada dua unicorn yang menolak bergabung karena ingin mengkaji terlebih dahulu program andara Presiden Joko Widodo atau Jokowi ini.

Vice President of Business Operations, Accommodation Traveloka, Ongki Saputra, hanya mengatakan perusahaannya senantiasa mendukung dan menyambut baik Program Kartu Prakerja. “Diharapkan dapat membantu para karyawan terdampak situasi pandemi Covid-19 saat ini,” kata dia dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, 23 April 2020.

Satu hari sebelumnya, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Pra Kerja Denni Purbasari menyatakan sedari awal, sebenarnya ada dua unicorn Indonesia yang menolak untuk menjadi mitra atau digital platform Kartu Pra Kerja di tahap awal ini. Penjelasan disampaikan Denni setelah polemik terjadi dalam pelaksanaan program ini.

“Jangan dulu, kami berminat, tapi kayaknya nanti dulu,” kata Denni menirukan ucapan dari pihak unicorn tersebut, pada konferensi pers online di Jakarta, Rabu, 22 April 2020. Meski demikian, Denni tidak langsung mengatakan identitas dari kedua unicorn yang hanya mengatakan, “you tau lah,” ujar Deputi III Kantor Staf Kepresidenan ini.

Sehingga saat ini ada delapan perusahaan telah menjadi mitra langsung pemerintah. Delapan perusahaan inilah yang langsung membuka portal khusus di aplikasi mereka untuk para peserta Kartu Prakerja.

Dua dari delapan perusahaan itu di antaranya yaitu startup unicorn, Tokopedia dan Bukalapak. Sisanya yaitu Ruangguru, Mau Belajar Apa, Pintaria, Sekolahmu, Kementerian Ketenagakerjaan, dan Pijar Mahir. Tapi untuk mitra pembayaran, di dalamnya juga terlibat empat platform yaitu BNI, OVO, LinkAja, dan Gopay.

Meski demikian, Ongki mengatakan sejak 7 April 2020, perusahaannya telah mendukung pemerintah untuk mensosialisasikan program ini kepada puluhan ribu mitra mereka. Mulai dari mitra hotel, restoran, bus, dan shuttle.

Melalui inisiatif ini, Ongki menyebut Traveloka mengajak para mitra untuk melakukan pendataan karyawan yang terkena dampak pandemi virus Corona atau Covid-19. Entah itu pemutusan kerja maupun pengurangan gaji. Caranya dengan melakukan pengisian Formulir Laporan Dampak Krisis (Tenaga Kerja) pada platform digital Pendataan Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Sehingga, Ongki berterima kasih kepada pemerintah yang telah mempercayakan mereka untuk menjadi salah satu mitra dalam mensosialisasikan program ini. Traveloka, kata Ongki, berharap upaya kolaboratif ini dapat memberikan peluang lebih besar bagi karyawan dari para mitra mereka yang terdampak. “Untuk mendapatkan kesempatan kerja guna menjaga keseimbangan ekonomi pariwisata,” ujarnya.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved