Pesatnya pertumbuhan kawasan Cikarang menjadi incaran para developer untuk mengembangkan proyek baru di Timur Jakarta. Berdasarkan data yang dirilis konsultan properti JLL Indonesia, sebagian besar permintaan kawasan industri pada kuartal I/2022 terlihat di wilayah Cikarang. Tingkat okupansi kawasan industri Cikarang juga terus menunjukan tren yang membaik dengan rata-rata mencapai 93%.

Seiring dengan peningkatan kawasan industri di Cikarang membuat kebutuhan area komersial dan residensial di wilayah ini semakin tinggi. Rata-rata industri di kawasan ini merupakan perusahaan multinasional dengan jumlah pekerja ekspatriat mencapai lebih dari 22.000 orang, sehingga baik ekspatriat maupun masyarakat lokal di kawasan ini masih sangat membutuhkan hunian dengan lokasi strategis yang memiliki fasilitas lengkap, aman dan sehat.

Peluang ini pun diendus Sri Pertiwi Sejati (SPS) Group, dan siap akan mengembangkan Cikarang International City (CINITY) sebagai pusat area komersial dan residensial. Menurut Founder SPS Group Asmat Amin, investasi untuk membangun CINITY sekitar Rp 20 triliun. “CINITY akan dibangun menjadi sebuah kawasan yang terpisah dari Kota Industri, 100% township,” katanya.

Rencananya Cinity akan dibangun di atas lahan seluas 500 hektar dan akan dijadikan sebagai pusat area komersial dan residensial di Cikarang, Jawa Barat. Sedangkan investasi yang dikeluarkan di tahun 2023 ini berkisar Rp 3 triliun.

Untuk fase awal pembangunan, SPS akan mengembangkan terlebih dahulu sekitar 50 hektar lahan. Cinity bakal menghadirkan The Largest Outdoor Shopping Street seluas 35 hektar pada fase awal.

Ming Liang, CEO Cinity, menambahkan, pembangunan komersial ini termasuk ke dalam proyek tahap awal yang sudah mulai dibangun pada tahun 2023. Rencana akan dilengkapi dengan berbagai International Themed Cluster dari London, Korean, Jepang, dan Moroccan yang menciptakan sebuah shopping experience yang berbeda.

Cinity juga akan mengembangkan Urban Hub yang merupakan rumah toko (ruko) berkonsep The Trilogy. Pada tahap awal, akan ada 96 unit ruko yang diluncurkan berupa peroperti ruko 3 lantai dengan individual access di setiap lantai. Selain itu, akan ada properti residensial yang juga diluncurkan Cinity pada tahun ini yaitu Premier Lake Residence yang dikembangkan oleh PT Premier Qualitas Indonesia yang juga merupakan kluster hunian perdana di Cinity.

Selain itu, Cinity juga bekerja sama dengan beberapa mitra dalam membentuk suatu ekosistem yang mendukung para UKM. Menurut Ming pihaknya percaya market UKM di Cikarang sangat cocok dikarenakan terdapat 4.000 pabrik multinasional yang beroperasi, sehingga menunjukan demand yang besar.

Area komersial di Cinity bisa dijadikan sebagai Enterpreuner City untuk para pelaku UKM yang didukung oleh Kemenkop UKM dan HIPMI. “Kami berkomitmen untuk mengembangkan suatu kota yang pro terhadap industri retail offline yang memberikan dampak bagi kemajuan UKM, produk dan brand lokal serta faktor penyerapan tenaga kerja,” katanya.