Business Research Trends

Saatnya Perusahaan Minyak & Gas Tingkatkan Investasi Digital

Saatnya Perusahaan Minyak & Gas Tingkatkan Investasi Digital

Keberadaan teknologi digital mampu memberikan terobosan baru dan efisiensi dalam menjalankan sebuah bisnis, salah satunya pada perusahaan minyak dan gas bumi. Faktanya transformasi digital belum menjadi faktor investasi utama oil and gas rifenery company. Hasil riset yang dilakukan Accenture bertajuk Accenture Connected Refinery menunjukkan lebih dari separuh responden (57%) mengatakan tingkat investasi digital mereka saat ini secara umum lebih besar dibandingkan 12 bulan yang lalu. Riset melibatkan lebih dari 200 eksekutif, pemimpin, dan insinyur perusahaan minyak dan gas bumi di dunia, termasuk Asia Tenggara.

Managing Director, Resources Operating Group, Mark Teoh & Country Managing Director Accenture Indonesia, Neneng Goenadi.

Riset Accenture mencatat belanja modal rifenery company terus meningkat. Namun hanya 19% yang telah menilai aspek digital sebagai satu dari tindakan untuk efisisensi dan produktivitas pertambangan miya selama tidga tahun ke depan. Hasil riset, ada 39% menganggap pengurangan biaya operasional paling sering muncul sebagai tiga prioritas bisnis terbesar untuk mendorong investasi digital. Akan tetapi, hambatan yang paling sering dihadapi dalam reformasi digital adalah investasi yang cukup rendah (50%).

Tantangan dalam menghadapi transformasi digital ini seharusnya tak menyurutkan rifenery company di Indonesia untuk berinvestasi digital. Efisiensi, manfaat dan nilai tambah akan didapatkan. Ini menjadi proporsi menarik industri minyak dan gas Indonesia dalam menghadapi tantangan terhadap ketidastabilan harga minyak mentah dunia. “Terlepas tantangan yang ada, mereka tetap mencari cara untuk memperbaiki operasionalnya. Teknologi digital tidak hanya dapat memberikan kesempatan untuk memperbaiki sistem pengelolaan operasionalnya, tetapi juga turut membantu mereka mendesain ulang bisnis agar lebih berkembang di tengah kondisi pasar yang bergejolak,” ungkap Country Managing Director Accenture Indonesia, Neneng Goenadi.

Menurut Managing Director – Resources Management Consulting Accenture, Mark Teoh, manfaat akan dirasakan rifenery company jika menggabungkan kemampuan digital dan inovasi baru. “Transformasi digital membantu mengelola masuknya arus besar data baru, memungkinkan informasi tersebut untuk memberikan nilai tambah bagi setiap segmen bisnis. Ini mampu membuka jaringan informasi dan menciptakan arus informasi yang lebih cepat,” tambahnya.

Beberapa investasi digital yang didasarkan pada riset Accenture adalah analytic big data (74%), cyber security (41%), dan mobility (38%). Keberadaan keamanan siber dalam tiga investasi digital ini menunjukan bahwa rifenery company mengimbangi risiko dari dampak transformasi digital. Beberapa investasi bisnis terkini yang tengah direncanakan untuk meningkatkan konektivitas digital adalah otomasi yang lebih banyak, memindahkan operasi ke cloud, solusi seluler, AI dan robotika. Bagi Accenture, perusahaan minyak dan gas yang mampu memimpin masa depan adalah perusahaan yang sepenuhnya memanfaatkan data dan analisis besar dan secara paralel fokus pada keamanan siber seuai dengan perkembangan zaman. Survei ini dilakukan Accenture pada Maret 2017 bersama PennEnergy Research yang bekerja sama dengan Oil and Gas Journal dan dikembangkan bersama HSB Solomon Associates LLC.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved