Marketing Trends zkumparan

Sababay Targetkan Kontribusi 40% dari Sparkling Terbaru

Sababay Targetkan Kontribusi 40% dari Sparkling Terbaru
Varian terbaru dari Sababay Winery (Foto: Anastasia/SWA)

Sababay Winery kembali meluncurkan 4 varian Sparkling Wine terbaru di Jakarta (26/04/2019). Keempat produk itu adalah Moscato de Bali , Lambrusco, Ascaro, dan Moscarosa. Dengan hadirnya 4 varian terbaru ini, maka saat ini, Sababay memiliki 11 varian wine.

Fidi Sjamsoedin, Direktur Pemasaran Sababay Winery, mengatakan, dulu Sparkling Wine identik untuk dikonsumsi saat merayakan momen spesial. Sekarang, mulai diminum kapan pun dan dalam momen apapun. “Hal ini sesuai dengan tujuan kami untuk mengajak konsumen merayakan setiap momen yang terjadi. Selain itu, saat ini pasar Sparkling Wine juga tengah menjadi tren global. Oleh karena itu, kami menelurkan varian terbaru ini,” kata dia.

Adapun produk terbaru yang diluncurkan adalah pertama, Moscato de Bali, yang juga merupakan produk paling laris brand Sababay. Produk ini dibuat dengan ciri khas anggur Muscat asli Bali dengan aroma bunga melati, pir, dan lemon. “Untuk produk ini, kami hanya merejuvinasi dari segi packaging dan rasa, serta penambahan alkohol menjadi 10% dari sebelumnya yang hanya sebesar 8%,” ujarnya menambahkan.

Kedua, Lambrusco diciptakan dengan cita rasa yang manis dengan tekstur yang creamy. Ketiga, Ascaro yang terinspirasi dari bahasa sansekerta, yang memiliki arti cahaya. Varian ini mengadaptasi gaya wine Prosecco, yakni Campuran anggur Pinot Grigio dan Muscat. Keempat, Moscarosa dengan paduan rasa anggur Alphonse Lavallee berkolaborasi dengan aroma stroberi liar, citrus, dan guava. “Kami melihat saat ini tren global sparkling tengah menanjak terutama di Eropa dan Australia. Dimana pada varian ini, Sparkling bisa menggantikan Champagne yang lebih mahal. Kita melihat tren itu dan mengapa tidak kita coba saja disini,” kata dia.

Dalam peluncuran ini, Sababay juga memperkenalkan inovasi terbarunya, yang bernama Zork. Teknologi ini berfungsi untuk menyegel dan menjaga kualitas sparkling wine agar lebih lama. Melalui teknologi ini pula, para konsumen dapat menyimpan wine di dalam kulkas, jika tidak langsung dihabiskan. Sababay mengklaim, perusahannya merupakan brand wine pertama di luar Australia yang menggunakan teknologi tersebut.

Tahun 2018, Sababay mencatat kenaikan penjualan sebanyak 68% dari 2017. Hal ini, menurut Fidi, dikarenakan adanya rejuvinasi lebel yang dilakukan, peningkatan kualitas wine, dan adanya strategi komunikasi yang lebih besar dan tepat sasaran. “Tahun kemarin, kami benar-benar memperbaiki lebel, dan meningkatkan kualitas produk. Selain itu, lebih banyak berbicara dengan anak muda usia 25-39 tahun yang merupakan target penjualan kami. Kami mencoba untuk mengembangkan marketing komunikasi kami di sana,” kata Fidi.

Untuk target tahun ini, dia mengaku menargetkan peningkatan sebanyak 2 kali lipat. Lebih jauh, produk baru ini, ditargetkan akan berkontribusi sebanyak 40% dari total penjualan Sababay tahun ini. “Strateginya, kami akan heavy di marketing communication dan bekerja sama dengan komunitas ekspatriat untuk memperkenalkan produk terbaru ini, terutama Jepang,” ujarnya. Di tahun ini, Sababay juga akan terus menggiatkan ekspor ke Jepang, Hong Kong serta Singapura. Untuk Jepang sendiri, Fidi mengungkapkan ada kenaikan jumlah ekspor sebesar 50% dari tahun 2017 lalu.

Sebagai tambahan, Sababay merupakan brand wine asal Indonesia yang terletak di tepian Teluk Saba di Kabupaten Gianyar, Bali, dengan area seluas 2 hektar. Saat ini, Sababay juga memiliki program Winery Tour untuk melihat dan mengetahui proses pembuatan wine dan pengalaman state-of-the-art new latitude di Bali.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved