Management Trends

Samudera Indonesia Agresif Kembangkan Lini Bisnis

Samudera Indonesia Agresif Kembangkan Lini Bisnis

Direktur Utama PT Samudera Indonesia Tbk., Masli Mulia.

PT Samudera Indonesia Tbk. (SI) merupakan perintis perusahaan pelayaran Indonesia yang terus menjalankan nahkoda kapalnya hingga saat ini.

Bertahannya kapal SI tak lepas dari pengembangan unit bisnis yang dilakukannya dengan mendirikan PT Samudera Terminal Indonesia (STI) yang mengelola bisnis pengelolaan terminal dan kepelabuhanan, serta PT Samudera Agencies Indonesia (SAI) sebagai unit usaha yang fokus menangani bisnis keagenan kapal.

Selain itu, SI juga melakukan pengembangan untuk bisnis pelayaran di Indonesia maupun di luar negeri yaitu PT Samudera Asahi Shipping (SAS). Unit bisnis ini merupakan joint venture antara SI dengan Osaka Asahi Kaiun Co Ltd dan PT Jasindo Duta Segara. Tak hanya itu, SI juga menandatangani kesepakatan dengan mitra AST Inc. dari Jepang untuk bersama-sama mengembangkan PT Samudera Amanah Tanker (SAT) yang merambah bisnis pelayaran gas domestik di Indonesia.

Lini bisnis lainnya adalah Samudera Logistics yang menggarap pasar logistik dengan sejumlah mitra strategis dan Samudera Property. Melalui anak usaha Silkargo Logistics (Singapore) Pte. Ltd., Samudera Logistics juga memasuki bisnis warehousing di Malaysia dengan mendirikan Seahawk Tangguh Sdn. Bhd. bersama mitra Seahawk Global Land Sdn. Bhd. Sedangkan Lini bisnis Samudera Property difokuskan untuk mengembangkan aset lahan dan properti yang terletak di berbagai kota di Indonesia.

Menurut Direktur Utama PT Samudera Indonesia Tbk., Masli Mulia, bisnis yang dijalankan SI merupakan bisnis lifetime. Namun meski begitu kesehatan perusahaan tetap harus dijaga dengan melakukan pengembangan bisnis ke berbagai aspek yang terkait. “Kami mencoba mengikuti perkembangan zaman dan teknologi dan menyesuaikan diri agar tak tertinggal. Rekruitmen karyawan muda yang berpotensi untuk meneruskan kelangsungan hidup perusahaan dilakukan dengan membekalinya nilai yang telah dijalankan,” ujar Masli. Selalu memberikan kesempatan kepada generasi muda dengan pengetahuan yang lebih baik harus dijalakan. SI juga menyadari bagaimana caranya untuk mengisi kekurangan melaui sinergi dengan generasi baru dan pihak lain.

Nama besar SI terbangun dari kepercayaan dari pelanggan. “Memelihara pelanggan dengan memberikan kepuasan yang dilakukan perusahaan. Kami melakukan bisnis ini dengan terbuka dan siap menerima kritik,” ujarnya. Bagi Masli, pelanggan juga harus diposisikan sebagai mitra atau partner yang dirangkul. Dalam hubungannya dengan kompetitor, SI tidak ingin membangun situasi yang mengarah ke benturan, saling sharing lebih baik. Sempat memindahkan pusat bisnisnya ke Singapura dilakukan untuk menjaga keberlangsungan perusahaan. Situasi yang kurang mendukung bagi industri pelayaran di Indonesia yang menjadi alasan. Berbagai regulasi yang menghambat menjadi tantangan perusahaan, namun SI menyadari bahwa potensi di dalam negeri masih cukup besar.

Tahun 2016 SI mencatatkan kenaikan laba sebesar 51,29% dibanding periode sebelumnya, dari US$8,11 juta menjadi US$12,27 juta. Untuk pendapatan SI mengalami penurunan dari yang semula US$451,13 juta menjadi US$406,44 juta, turun 9,91%. Per 31 Desember 2016, jumlah aset perseroan mencapai US$571,90 juta. Memberikan performa yang lebih baik dari tahun ke tahun dilakukan dalam perjalanannya lebih dari 50 tahun ini.

Masyarakat telah menilai dengan sendirinya bahwa perusahaan ini merupakan perusahaan pelayaran terbesar di Indonesia. “Kita coba jaga nama baik yang telah dibangun. Kami sangat membuka diri untuk bermitra dengan pihak lain. Tak puas dan tak merasa menjadi yang terbaik selalu menjadi pedoman Samudra Indonesia. Menjadi lebih baik lagilah yang menjadi konsep dalam menjalankan perusahaan untuk terbuka pada peluang yang lebih besar,” ungkapnya.

Reportase: Anastasia Anggoro Sukmonowati


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved