Business Research Trends

Sektor Wisata Muslim Tumbuh US$ 200 Miliar Tahun 2020

Sektor Wisata Muslim Tumbuh US$ 200 Miliar Tahun 2020

Studi Indeks Wisata Muslim Global atau Global Muslim Travel Index (GMTI) Mastercard-CrescentRating 2017, yang diluncurkan resmi di Jakarta, menunjukkan bahwa pasar wisata muslim akan terus tumbuh pesat dan nilai transaksi dalam sektor ini bisa mencapai US$ 220 miliar pada 2020. Studi ini juga mengungkapkan bahwa tahun 2016 jumlah total kunjungan wisatawan Muslim secara global mencapai 121 juta, naik dari 117 pada tahun 2015 atau sekitar 10% dari total keseluruhan sektor perjalanan (travel).

Hasil studi tersebut juga menunjukkan Indonesia telah berhasil meningkatkan posisinya dari peringkat empat menjadi peringakat tiga destinasi wisata muslim untuk kategori negara OKI (Organisasi Kerja Sama Islam). Peringkat pertama masih dipegang Malaysia dan menyusul Uni Emirat Arab (UEA).

“Indonesia telah menanamkan investasi yang besar terhadap sektor ini dan ini sudah tercermin dalam peningkatan peringkat selama dua tahun berturut-turut,” ujar Fazal Bahardeen, CEO Cresentrating & HalalTrip.

Fazal mengungkapkan, 30% dari 1,6 juta Muslim di dunia adalah generasi milenial yang senang traveling tetapi tetap menginginkan destinasi dan akomodasi yang mendukung kebutuhannya sebagai seorang muslim.

Saat ini posisi Indonesia yang berada di ranking ketiga dalam top 10 destinasi wisata muslim dalam kelompok negara OKI, mampu mengalahkan Turki di posisi keempat dan Arab Saudi di posisi kelima. Menurut Menteri Pariwisata, Arief Yahya, pencapaian ini adalah prestasi sekaligus menjadi tantangan bagi Indonesia untuk mempertahankanny. “Bila perlu kita harus bisa naik peringkatnya,” ujar Arief.

Arief menghimbau kepada seluruh pelaku bisnis yang mendukung industri pariwisata agar mensertifikasi seluruh jasa dan atau produknya dengan sertifikat halal. Menurutnya Indonesia pada dasarnya sudah menjadi negara muslim terbesr, tetapi kondisi ini malah membuat para pelaku bisnis seperti restoran, makanan dan hotel kurang memperhatikan sertifikasi halal. “Kami (Kemeterian Pariwisata) akan mendorong lembaga sertifikasi halal untuk memberi kemudahan kepada para pelaku bisnis agar semuanya tersertifikasi halal, ini untuk memberi rasa nyaman kepad wisatawan muslim dari luar yang datang ke Indonesia,” ungkapnya. Jika dilihat dari segi kesiapan akomodasi, Indonesia sudah memiliki 543 restoran halal yang memiliki lebih dari 2000 outlet. 105 hotel syariah, serta masjid dan mushola yang merata ada diseluruh destinasi wisata.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved