Trends

Seminar NCPI: Perlu Grand Design untuk Pulihkan Pariwisata Bali

Bali Economic and Investment Forum 2021

Diperlukan skenario khusus bagi Bali untuk mendukung langkah-langkah pemulihan pariwisata yang sangat terdampak Covid-19. Membangkitkan sektor pariwisata diperlukan perhatian juga terhadap bidang pertanian dalam arti luas yang wajib menjadi prioritas untuk dikembangkan pada masa mendatang. Bali memerlukan grand-design upaya penyelamatan ekonomi jangka menengah 2-3 tahun ke depan (2022- 2023). Demikian diungkapkan Ketua DPW NCPI Bali, Agus Maha Usadha dalam sambutannya pada acara seminar yang diselenggarakan Nawa Cita Pariwisata Indonesia (NCPI) Provinsi Bali bertajuk “Bali Economic and Investment Forum 2021Grand Design of Bali Economic Rocovery” di Nusa Dua, Kamis (8/4).

“Kami bersama pemangku kepentingan pariwisata dan pemerintah terus berupaya memulihkan sektor pariwisata yang menjadi andalan pendapatan masyarakat Bali. Diperlukan skenario khusus bagi Bali untuk mendukung langkah-langkah pemulihan pariwisata yang sangat terdampak Covid-19. Membangkitkan sektor pariwisata diperlukan perhatian juga terhadap bidang pertanian dalam arti luas yang wajib menjadi prioritas untuk dikembangkan pada masa mendatang, ” ungkap Agus.

Rekomendasi grand design ini diharapkan bisa menjadi rujukan bagi pemerintah ketika mengambil kebijakan dalam proses pemulihan perekonomian nasional.

“Harapan kita, ada atensi dan program-program khusus yang terintegrasi di sektor-sektor lainnya di luar pariwisata. Segera setelah acara ini kita akan susun rekomendasi dan tindaklanjutnya akan kita lakukan, tahap demi tahap. Karena nanti ini banyak sekali urutannya, dan itu pasti harus terintegrasi dengan pemerintahan tingkat kabupaten, dan kota serta provinsi. Selain itu juga kami desak agar Pemerintah Pusat itu lebih berperan bagi Bali”.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan melalui webinar mengatakan saat ini pemerintah terus berupaya melakukan program vaksinasi kepada masyarakat Indonesia, termasuk di Bali. Dengan langkah ini, diharapkan pada Juni mendatang sudah menjadi zona hijau sehingga seluruh objek wisata yang di Bali siap dan aman dikunjungi wisatawan.

“Jika semua masyarakat sudah divaksinasi, maka optimisme mendatangkan wisatawan lebih terjamin. Begitu juga wisatawan akan merasa aman berkunjung ke objek-objek wisata,” katanya.

Secara daring juga Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 akan meningkat menjadi Rp 619 triliun dari sebelumnya Rp 533,1 triliun. “Serapan insentif program pemulihan ekonomi nasional (PEN) di Bali masih sangat terbatas karena minimnya akses, jangkauan, informasi, dan kemampuan untuk mengeksekusi.”

Asisten Deputi Investasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia Bimo Widjayanto memaparkan dampak pandemi covid-19 perlu disikapi dengan berbagai langkah konkrit, salah satunya melalui diversifikasi ekonomi.

“Pandemi telah mengajarkan banyak hal bagi Bali tentang rapuhnya sektor kepariwisataan. Kita pun baru menyadari, bahwa ketergantungan terhadap potensi ekonomi suatu daerah tanpa membuat grand design untuk industri yang lebih berkesinambungan, untuk industri-industri yang kompleksitasnya lebih tinggi, sehingga lebih bisa bertahan,” ujar Bimo.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved