Technology Trends

Sinergi Prodia dan Sejumlah CEO Bahas Keamanan Siber

Sinergi Prodia dan Sejumlah CEO Bahas Keamanan Siber
Keamanan siber Prodia
Pertemuan CEO membahas pentingnya menjaga keamanan siber di industri layanan kesehatan (Foto: Vina/Swa)

PT Prodia Widyahusada Tbk. (kode saham: PRDA) menggelar pertemuan dengan sejumlah Chief Executive Officer (CEO) untuk membahas pentingnya menjaga keamanan siber di industri layanan kesehatan.

Pertemuan ini menjadi wadah diskusi bersama dalam upaya melindungi infrastruktur IT dan digital pelaku bisnis di Indonesia dari segala bentuk ancaman siber, terutama mengenai potensi ancaman keamanan siber di layanan kesehatan hingga solusi dan tindakan yang perlu dilakukan untuk mencegah ancaman tersebut.

Harapannya dengan pertemuan ini akan membuka wawasan mengenai potensi serangan siber yang semakin canggih dan beragam jenisnya, serta mitigasi yang dapat dilakukan.

Dewi Muliaty, Direktur Utama Prodia menyampaikan bahwa pihaknya sebagai lab test provider ingin menjadi penyedia pemeriksaan laboratorium yang terpercaya. Menurutnya, reputasi yang dimiliki perusahaan harus dijaga dengan baik, salah satunya adalah dengan menjaga keamanan data.

“The importance of cyber security in healthcare adalah topik krusial untuk diangkat karena cyber security ini sangat penting, bagaimana menjaga data yang dimiliki secara berhati-hati. Banyak hal yang perlu dipelajari dan bisa dibagikan melalui pemaparan materi dari para narasumber terkait cyber security ini,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Dewi juga mengapresiasi atas dukungan peran pemimpin perusahaan untuk bersama-sama menjaga dan meningkatkan keamanan siber industri layanan kesehatan. “Kami mau menjadi perusahaan yang terpercaya dalam hal pengamanan data, interaksi data, atau trafik data satu sama lain, dan mengharapkan adanya kesadaran bahwa dengan memahami cyber security, kita bisa saling menjaga data. Mengingat hal yang paling utama yang perlu kita lakukan dalam menjalankan bisnis adalah bagaimana melayani pelanggan dengan aman,” lanjut Dewi.

Baca juga: Prodia, Berkembang Pesat Bertumpu pada Inovasi

Ahmad Ibrahim, Governance, Risk and Compliance-Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan bahwa peningkatan keamanan siber khususnya di dunia telemedicine merupakan langkah penting sebagai antisipasi insiden keamanan siber.

Penanganan insiden keamanan siber adalah upaya untuk mendeteksi, melaporkan, menilai, menangani dan menanggapi serta mempelajari dunia maya insiden keamanan. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung operasional sistem digital layanan kesehatan yang terintegrasi agar tetap terjamin kerahasiaan dan keamanannya.

“Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yakin sinergisme yang konsisten dan selalu waspada antara pemerintah pusat dengan sejumlah layanan kesehatan, diharapkan dapat membendung segala bentuk ancaman siber yang potensial di ekosistem kesehatan Indonesia,” tutur dia.

Cyber Security Associate Director Deloitte Indonesia Hendro dalam paparannya menjelaskan bagaimana lanskap layanan kesehatan konvensional dan digital di Indonesia serta peluang ancaman dan gangguan siber yang dapat terjadi di industri layanan kesehatan.

Menurut Hendro, pelayanan kesehatan mulai bergerak ke bidang transformasi digital untuk mempermudah pasien dalam mengakses jasa kesehatan dimanapun mereka berada. Peningkatan adopsi pada pelayanan jasa kesehatan di bidang teknologi juga sudah sangat terlihat di mana sekitar 80% layanan kesehatan akan melanjutkan road technology map.

Hendro juga melihat Indonesia memiliki potensi pasar yang besar untuk mengembangkan digitalisasi layanan kesehatan di ranah regional dan internasional. Namun sejumlah risiko dan gangguan yang timbul, dapat menjadi ancaman yang dapat membahayakan keberlangsungan industri kesehatan.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved