Technology Trends

Solusi untuk Industri Mamin Ini Bisa Tekan Biaya Operasional hingga 30%

Hedi Santoso, Industrial Automation Business Vice President Schneider Electric Indonesia and Timor Leste (kiri bawah) dan Sony Sulaksono, Kepala Puslitbang IKFTLMATE BPPI Kemenperin (kanan bawah)

Schneider Electric memperkenalkan solusi EcoStruxure for Food and Beverage ke pasar industri makanan dan minuman (mamin) di Indonesia. Secara global solusi ini telah diimplementasikan oleh berbagai industri makanan dan minuman mencakup Fonterra, F&N Dairies, Wilmar Sugar, Mataura Valley Milk, dan Nestle Waters.

Hedi Santoso, Industrial Automation Business Vice President Schneider Electric Indonesia and Timor Leste, mengatakan industri mamin secara global akan menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks di era green consumerism.

“Tuntutan akan penggunaan bahan baku dan proses produksi yang ramah lingkungan, pengelolaan produksi dan asset yang semakin kompleks, standarisasi dan regulasi yang makin ketat, serta distribusi produk yang luas cakupan area dan multi-channel dapat dijawab dengan memaksimalkan pemanfaatan teknologi industri 4.0 dalam empat fokus area yaitu Smart Manufacturing, Smart Facilities, Smart Food Safety dan Smart Supply Chain. Inilah yang menjadi keunggulan dari solusi EcoStruxure for Food and Beverage,” terangnya.

Solusi EcoStruxure for Food & Beverage mengintegrasikan keempat area tersebut sehingga dapat meningkatkan kinerja bisnis industri mamin, mengoptimalkan produktivitas, efisiensi energi, transparansi dan keterlacakan; dan pada akhirnya meningkatkan reputasi dan kepercayaan konsumen, serta unggul di era green consumerism.

“Solusi ini telah terbukti secara global dapat meningkatkan efisiensi operasional dan pengurangan biaya energi hingga 60 persen, pengurangan biaya integrasi hingga 50 persen, pengurangan biaya operasional hingga 30 persen,” tutur Hedi.

Sony Sulaksono, Kepala Puslitbang IKFTLMATE, Badan Penellitian dan Pengembangan Industri (BPPI), Kementerian Perindustrian Republik Indonesia pada konferensi pers virtual tentang solusi ini (05/08/2020), menjelaskan bahwa industri mamin merupakan salah satu dari lima sektor yang menjadi prioritas Kemenperin dalam percepatan Making Indonesia 4.0.

Sony mengungkapkan dalam rangka mendukung dan mengakselerasi penerapan teknologi industri 4.0 di industri mamin, Kemenperin telah melakukan berbagai program. Program tersebut berupa peluncuran INDI 4.0 sebagai alat ukur tingkat kesiapan industri dalam bertransformasi ke industri 4.0; pelatihan dan pendampingan transformasi digital industri mamin.

Lalu, program penghargaan INDI 4.0 Award dan penunjukkan pabrik PT Schneider Electric Manufacturing Batam sebagai perusahaan Lighthouse nasional, sosialiasi Making Indonesia 4.0, serta membantu pelaksanaan self -assesment INDI 4.0 untuk industri mamin di Indonesia.

“Kemenperin juga ke depannya berencana untuk merumuskan insentif dan membangun Pusat Inovasi dan Digital 4.0 sebagai pusat pembelajaran dan percontohan penerapan teknologi industri 4.0 di tiap-tiap industri,” ujar Sony.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved