Technology Trends zkumparan

Startup Qasir Catatkan Nilai Transaksi Rp4,5 Triliun

Qasir, startup yang menyediakan ekosistem dagang untuk UMKM, terus mengembangkan layanannya. Dari awalnya menyediakan Poin of Sale (POS), sekarang mencakup segala lini usaha UMKM, mulai dari layanan keuangan, POS dan pembayaran, pemasaran, back-margin, hingga supply.

Novan Adrian, Chief Technology Officer Qasir, menjelaskan, Qasir menjalankan model bisnis yang dikenal dengan nama ‘freemium’, yakni menyediakan sejumlah fitur gratis yang dapat dinikmati tanpa dikenakan biaya (versi basic), tapi juga menawarkan beberapa fitur ekslusif yang lebih canggih dan sifatnya berbayar (versi pro) seperti laporan penjualan otomatis, absensi, kelola diskon, pembuatan website usaha, dan lainnya yang tersedia kurang lebih 16 fitur berbayar (fitur premium).

“Secara umum, versi basic bisa dinikmati oleh para pelaku UMKM yang baru saja menginjakkan kakinya di dunia usaha, tetapi mereka yang ingin serius ‘naik kelas’ ke tahap berikutnya dapat mempertimbangkan beralih ke versi pro,” jelasnya.

Qasir juga mencoba mengakomodir dalam hal permodalan. Qasir bekerja sama dengan perusahaan teknologi finansial (fintech) Qazwa yang bergerak dalam bidang pembiayaan Syariah serta KoinWorks. Di luar permodalan, Qasir juga menawarkan penyediaan bahan baku (fulfillment), integrasi dengan payment point online bank (PPOB) untuk menciptakan produk digital, integrasi dengan QRIS untuk pembayaran digital, dan membuat wadah dalam bentuk komunitas.

Berkat strategi pengembangan tersebut, saat ini Qasir mencatatkan lebih dari 500 ribu pelaku UMKM bergabung ke dalam ekosistem Qasir dan tercatat lebih dari 23 juta kali transaksi dengan nilai lebih dari Rp4,5 triliun. Dan pembiayaan produktif yang sudah dikeluarkan sebesar Rp1 miliar.

“Kebanyakan UMKM yang terdaftar di Qasir bergerak di bidang F&B, minimarket & toko kelontong, dan layanan seluler seperti pulsa,” ujar Novan.

Sementara itu di tengah pandemi Covid-19 yang sangat menantang, Novan mengungkapkan, beberapa inovasi yang dilakukan untuk para pelaku UMKM meliputi pembuatan website usaha dan integrasi dengan GrabFood untuk memudahkan pembayaran dan pencatatan.

Lebih lanjut Novan menjelaskan, Qasir menggunakan teknologi cloud milik Amazon Web Services (AWS) sejak pertama beroperasi, yakni sejak tahap early stage yang menggunakan Amazon Elastic Compute Cloud (EC2) dan Amazon Relational Database Service (RDS) untuk MySQL, kemudian growing stage, Qasir menambah jumlah Elastic Compute yang digunakannya, sampai sekarang memasuki sustainability stage menggunakan Auto Scaling group.

“Dari segi pengelolaan, AWS menawarkan kemudahan dalam kelola infrastruktur dengan adanya Amazon CloudWatch dan Managed Services, sehingga Qasir tidak perlu mempekerjakan tim DevOps yang bertugas untuk mengawasi 24 jam. Data yang customer disimpan di aplikasi Qasir sangat aman, dijaga dengan sangat ketat oleh AWS,” jelas Novan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved