Management Trends

Strategi Bank Raya Capai Profitabilitas di Tahun 2022

Strategi Bank Raya Capai Profitabilitas di Tahun 2022

PT Bank Raya Indonesia Tbk (Bank Raya) mencatakan laba tahun berjalan 2022 sebesar Rp47,71 miliar. Angka tersebut didorong oleh kenaikan pendapatan operasional yang diperoleh dari penerimaan kembali aset keuangan yang telah dihapus buku/recovery write off sebesar Rp22,51 miliar.

Sementara itu, pada Kuartal I tahun 2022, Bank Raya menyalurkan kredit sebesar Rp9,53 triliun, dan dari sisi liabilitas perseroan menghimpun dana pihak ketiga sebesar Rp10,15 triliun. Kinerja positif tersebut juga ditunjukkan melalui perbaikan sejumlah rasio keuangan, seperti rasio gross non-performing loan/gross NPL 1,40%, lebih baik dari periode yang sama di tahun sebelumnya 4,76%. Secara khusus pinjaman digital Bank Raya, membukukan tingkat NPL yang lebih rendah, yaitu sebesar 0,21%.

Jumlah pinjaman digital yang meliputi Pinang Connect, Pinang Maksima, Pinang Performa, dan Pinang Flexi tercatat sebesar Rp505 miliar. Direktur Utama Bank Raya, Kaspar Situmorang, mengatakan ada dua strategi yang dilakukannya untuk mencapai profitabilitas di tahun ini. Pertama, melakukan ekspansi dengan memanfaatkan ekosistem BRI Group untuk pertumbuhan bisnis digital.

Kedua, melakukan perbaikan kinerja bisnis legacy secara terus menerus dengan fokus pada kualitas aset dan recovery. “Perbaikan kinerja perseroan juga secara khusus ditujukan untuk pencapaian kegiatan operasional yang lebih efisien dan customer experience yang terus kami tingkatkan dari waktu ke waktu,” ujar Kaspar.

Sebelumnya, Bank Raya juga telah mengoptimalkan eksosistem BRI melalui agen BRILink dengan produk Pinang Paylater yang telah diluncurkan pada 8 Oktober 2021. Hingga posisi terakhir, total disbursement digital loan Pinang Paylater adalah sebesar Rp176 miliar dengan jumlah number of accounts/NoA sebanyak kurang lebih 5.700 Agen BRILink.

“Kami melihat peluang pada Agen BRILink dalam kegiatan operasional sehari-hari, di mana dalam rangka memfasilitasi para Agen BRIlink yang mengalami short cash liquidity untuk penyediaan dana, BRI dan Bank Raya bekerja sama menyediakan fasilitas instant financing atau pinjaman berupa dana talangan yang dapat digunakan agen untuk memenuhi permintaan transaksi pelanggan,” kata dia menjelaskan.

Masih dalam laporan yang sama, porsi CASA terhadap penghimpunan dana pihak ketiga meningkat 45,20%. Hingga saat ini, Bank Raya mencatatkan pertumbuhan nasabah baru sebanyak 450.000 nasabah melalui pembukaan rekening dan fitur saku yang terdapat pada Raya Digital Saving.

Selain itu, pembukuan pendapatan pada kuartal pertama ini berdampak pada membaiknya rasio profitabilitas yaitu return on asset (ROA) 3,45% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni 0,47%. Sementara itu, rasio return on equity (ROE) tercatat 9,11%, lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 1,74%.

Ke depan, Kaspar mengatakan pihaknya akan akan terus melanjutkan transformasi dengan memperkuat infrastruktur teknologi agar dapat beroperasi sebagai bank digital secara penuh. Perseroan juga akan mengadopsi teknologi terkini dan berkolaborasi ekosistem yang dimiliki oleh BRI Group. Hal ini juga akan dibarengi dengan pengelolaan talenta digital.

“Penting bagi kami untuk terus mengembangkan ekosistem digital kami dengan target pasar gig economy melalui pendekatan komunitas. Kami juga terus melihat peluang-peluang kolaborasi dengan pemain-pemain tekfin yang unggul di industri untuk dapat mendukung penguatan Perseroan sebagai bank digital terbaik di Indonesia,” kata Kaspar menutup pembicaraan.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved