Management Trends zkumparan

Tahun 2020 Menanti, Apa yang Harus Dilakukan HR?

Indrijati Rahayoe (Chief Human Resources Officer Prudential Indonesia), Aditya Pratama (Head of Business Development Urbanhire), dan Mariawaty Santoso (Corporate Head Resources PT Mitra Adiperkasa). Foto: Wisnu/SWA.

Urbanhire menggelar Urbantalks bertajuk “Visualizing the Future of 2020: HR Strategic Transformation”. Acara yang digelar di GoWork, Millenium Center Centennial, Jakarta ini dihadiri oleh para praktisi HR dari berbagai perusahaan, seperti manufaktur, keuangan, ritel, BUMN, dan lainnya.

Forum diskusi yang diadakan pada Selasa (17/12/2019) dimulai dengan pemaparan dari Indrijati Rahayoe, Chief Human Resources Officer Prudential Indonesia dan dilanjutkan presentasi oleh Mariawaty Santoso, Corporate Head Resources PT Mitra Adiperkasa. Salah satu bahasan yang paling menarik perhatian dari kedua pembicara tersebut adalah soal bagaimana Human Resources (HR) bertransformasi pada 2020 mendatang.

Indrijati menyampaikan, di era disrupsi saat ini bisnis dipaksa untuk berubah dengan cepat mengikuti perubahan pasar. Hal tersebut menjadi tantangan besar bagi semua HR di perusahaan untuk bisa mengikuti perubahan bisnis. Oleh karena itu, HR bertugas dan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa karyawan juga bertransformasi mengikuti arah bisnis.

“Tantangannya adalah bagaimana kita beradaptasi dan berubah dengan cepat mengikuti cepatnya perubahan perusahaan. Untuk bertransformasi, HR harus memastikan bahwa kapabilitasnya harus ada dan organisasinya harus dipastikan men-support itu,” ujarnya.

Selaras dengan Indri, Maria mengungkapkan, transformasi HR berarti mentransformasi diri sendiri sebelum bisa mentransformasi organisasi. Caranya, dengan mengetahui value dan purpose. “HR harus bisa menjadi jembatan antara perusahaan dan karyawan, menjadi netral di tengah-tengah,” katanya.

Tantangan lain adalah mindset. Untuk menyatukan mindset setiap orang diakui Indri tidak lah mudah. Indri mengatakan, ada dua cara yang dapat dilakukan HR agar transformasi itu berhasil, yakni harus memastikan bahwa seluruh karyawan memahami alasan mengapa organisasi berubah dan kemana mereka akan berubah.

“Untuk berubah, karyawan harus saling belajar, yang muda belajar dari yang tua, yang tua belajar dari yang muda. Perusahaan juga harus terus menerus mengkomunikasikan pada karyawan mengenai segala macam yang akan berdampak pada mereka dan perusahaan. Misalnya, tujuan kita mau kemana, visi kita apa, apa yang kita ubah. Itu harus dikatakan berulang-ulang bahkan menjadi ritual, tidak bisa hanya dikatakan satu atau dua kali,” tutur dia.

Sementara itu, Head of Business Development Urbanhire, Aditya Pratama menyampaikan, bahwa topik HR Transformation yang diangkat relevan dengan kondisi saat ini di mana banyak perusahaan yang telah mengeluarkan dana untuk melakukan transformasi, tapi tidak memberikan dampak pada bisnis.

“Tranformasi teknologi itu bukan teknologi yang diimplementasikan pada perusahaan, tapi bagaimana orang-orang di dalam organisasi tersebut bisa mengadaptasi teknologi yang diimplementasikan. Teknologi tidak bisa digunakan secara optimal jika behavior orang di dalamnya tidak mengotomasi teknologi tersebut. Jadi, digital transformation is about human behavior. Teknlogi sebagai enabler, proses, dan mengotomasi proses,” katanya pada SWA Online.

Urbanhire merupakan perusahaan rintisan di bidang perekrutan karyawan secara online. Urbanhire memiliki platform SaaS (Software-as-a-Service) yang menghadirkan fitur-fitur yang memungkinkan perekrutan calon karyawan lebih efisien, termasuk fitur distribusi lowongan kerja instan ke lebih dari 40 portal seperti KompasKarier, Indeed, Glassdoor, dan LinkedIn. Fitur seperti itu sangat membantu pengguna untuk menghilangkan kendala memasang lowongan berulang di berbagai portal.

Perusahaan rintisan yang didirikan oleh tiga sekawan, Benson Kawengian, Hengki Sihombing, dan Jepri Sinaga, pada Januari 2016 ini juga turut membantu perusahaan menciptakan career page, membuat job boards, review calon pelamar, dan menjadwalkan wawancara kerja lebih mudah. Urbanhire pun mampu memberikan solusi applicant tracking system yang lebih tertata dengan konsep one-stop solution.

Ke depan, kata Adit, pihaknya akan menjadi human capital management system (HCMS) yang masuk ke ekosistem HR di Indonesia. Modulnya tidak hanya rekrutmen tapi juga akan ada employee benefit. “Di Q2 2020, kami akan mengeluarkan modul baru untuk mendukung proses rekrutmen seperti man power planning, MRF, offering agreement, dan lainnya yang akan kami luncurkan di 2020,” tuturnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved