Technology

BenQ Umumkan Kerja Sama dengan Harrisma

Oleh Dibi
(ki-ka) Eko Handoko, Richard Permana, dan Yansen Setiawan dalam acara penandatangan kerjasama BenQ dan Harrisma (17/12)

(ki-ka) Eko Handoko, Richard Permana, dan Yansen Setiawan dalam acara penandatangan kerjasama BenQ dan Harrisma (17/12)

Pertumbuhan teknologi yang cepat ikut ambil bagian dalam memenuhi kebutuhan hiburan masyarakat modern. Pasalnya, pertumbuhan teknologi menjadi pemicu efek gelombang yang merangsang produktivitas industri-industri terkait, termasuk di dalamnya industri hiburan seperti perfilman, olah raga, dan gaming.

Saking dominannya, tren pertumbuhan ini bahkan menjadi pelatuk lahirnya semacam hiburan hybrid yang industri, pasar, dan komunitasnya mulai terbentuk di awal dekade millenium baru, E-sports. E-sports, yang sejatinya merupakan turunan dari industri gaming, mengambil unsur kompetitif dari industri olah raga dan menjadikannya tidak hanya menarik untuk dimainkan tetapi juga untuk disaksikan. Meski tidak terlihat menjanjikan di Indonesia, namun industri ini masih terbilang muda dan memiliki potensi untuk juga menjadi besar seperti di Eropa dan Amerika.

Richard Permana, yang merupakan salah satu atlet E-sports Indonesia di cabang game CS:GO mengatakan, “ Industri ini sangat besar di luar negeri. Seperti olah raga saja, ada kompetisi, ada penonton, ada pelatih, dan ada sponsor. di Eropa dan Amerika, Industri ini sangat hidup dan digandrungi. Indonesia masih butuh banyak usaha untuk menghidupkan industri ini, namun di level komunitas, E-sports Indonesia memiliki jumlah yang tidak sedikit.” RIchard Permana adalah anggota dari tim nxtlvlgaming yang disponsori oleh BenQ, perusahaan TI yang tertarik menggarap lebih dalam industri E-sports di Indonesia.

Korporasi global yang sudah sering menjadi sponsor kompetisi E-sports di dunia itu melihat potensi pasar industri ini di Indonesia dan mengumumkan kerja sama dengan perusahaan distributor TI lokal, PT. Harrisma Informatika Jaya pada 17 Desember 2015 silam. Eko Handoko Wijaya, General Manager BenQ Indonesia, sangat optimis melihat peluang yang ada. “Target kami, dalam 1 tahun ke depan, monitor gaming yang kami luncurkan dengan bantuan distribusi Harrisma bisa mencapai penjualan kalau bisa hingga 5000 unit per bulan. Harapan kami, target itu bisa cepat tercapai” ujarnya mantap.

Kerja sama antara BenQ dan Harrisma yang berlangsung selama setahun ke depan memang baru di lini monitor saja, tapi Eko mengatakan bahwa mungkin saja nanti lini produk yang lain juga akan mengikuti. Monitor gaming yang menjadi andalan penjualannya tersedia dalam dua varian, BenQ XL2430T yang dijual ke pasaran dengan harga Rp5,5 juta dan BenQ XL2411Z dengan harga Rp4,4 juta.

Harrisma sendiri menurut Yansen Setiawan, Presiden Direktur PT Harrisma Informatika Jaya, tertarik bekerja sama dengan BenQ karena melihat karyawannya banyak yang memainkan game. “Kerja sama ini karena saya melihat di tim saya yang muda-muda kok banyak yang main game ya, jadi saya rasa industri ini menarik dan menjanjikan kalau kita mendistribusikan produk gaming,” ujarnya.

Harrisma juga menyediakan layanan after sale service bagi produk-produk tersebut. Namun diantara semua layanan after sale service yang biasa, ada yang paling menarik. Yansen mengatakan bahwa ada kemungkinan garansi yang umumnya diberikan berdurasi 1 tahun, untuk produk ini bisa menjadi 3 tahun garansi, namun keputusan tersebut masih belum final. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved