Technology

7 Pilar Human Centric Society Fujitsu

7 Pilar Human Centric Society Fujitsu

Tahun 2014 merupakan tahun yang menantang bagi Fujitsu. Hal ini disebabkan oleh kondisi politik pada saat pemilu tahun lalu. Beberapa proyek pemerintahan terpakasa tertunda karena adanya pemotongan anggaran fiskal dari kementrian menjadi Rp 50 triliun dan pertentangan antara Gubernur DKI Jakarta, Ahok dengan ketua DPRD Jakarta. Di tahun 2014, Fujitsu mengalami sedikit penurunan revenue.

Achmad Sofwan, President Direktur Fujitsu Indonesia dan Indra Gunawan, President Direktur Central Data Technology

Achmad Sofwan, President Direktur Fujitsu Indonesia dan Indra Gunawan, President Direktur Central Data Technology

Namun, terdapat pertumbuhan sebesar 15% dari proyek pemerintah dan pasar non JOC, pasar JOC mengalami kenaikan sebesar 10%. Pertumbuhan business unit naik 11% . Pada kuartal 4 ( Januari – Maret 2015), terdapat pertumbuhan year on year sebesar 28%. Tahun lalu, Fujitsu mengerjakan proyek-proyek untuk UOB, Astra Motor Honda, Telkom Indonesia, Pemda DKI Jakarta, Badan Pusat Statistik, IIJ, Kepolisian Negara Republik Indonesia, abc president, dan BPJS. Untuk Telkom Indonesia, Fujitsu mengupgrade kabel laut yang terpasang dari Pontianak sampai Banjarmasin.

Tahun 2015 Fujitsu dimulai dari Maret 2015-Maret 2016. Achmad S. Sofwan, Managing Director Fujitsu Indonesia mengatakan Fujitsu selalu berfokus kepada Human Centric Society. “Saya percaya IT memiliki banyak manfaat untuk setiap kegiatan manusia,” ujar Achmad. Koordinasi antar divisi di perusahaan yang semerawut harusnya bisa terbantu dengan adanya IT. Selain itu banyak ide-ide menarik yang terwujud berkat IT, misalnya Go-Jek

Di tahun 2020, diperkirakan akan ada 50 triliun data. Hal ini menjadi tantangan bagi perusahaan bagaimana mengelola data-data ini agar bermanfaat. Ada 7 pilar Human Centric Society yang ditawarkan oleh Fujitsu. Pertama, big data. Analisa big data yang mampu melahirkan keputusan-keputusan bisnis yang cerdas akan menjadi isu utama yang mengemuka di dunia bisnis saat ini sehubungan dengan adanya tuntutan kepada setiap organisasi bisnis untuk terus menjadi yang terdepan di industrinya masing-masing. Kedua, security. Security di Indonesia masih terbilang belum cukup aman. Beberapa waktu lalu konsumen salah satu Bank yang memiliki IT yang paling canggih pun terkena hack. Ketiga, cloud system. Keempat, computing. Kelima, software-defined connected infrastructure. Keenam, mobility. Ketujuh, integration.

Beberapa proyek sudah di implementasikan di pemerintahan antara lain River Information Monitoring System, Disaster Information Management System, dan Toll Road Information System (SPATIOWL). Rivel Information Monitoring System ini menginformasikan ketinggian air sungai, arus air, dan kemungkinan daerah yang akan terkena banjir di Jakarta dan informasi disampaikan secara real-time. SPATIOWL merupakan applikasi untuk mengetahui keadaan di jalan tol yang ada di Makasar. Pengguna dapat melaporkan kecelakaan ataupun kebakaran melalui aplikasi tersebut, laporan tersebut akan langsung tersambung ke petugas jalan tol. Seperti River Information Monitoring System, informasi disampaikan secara real-time.

Tahun ini Fujitsu mulai memperkenalkan airport solution. Sistem ini dapat memperbaiki sistem parkir pesawat. Lalu, ada health care solution. Di Jepang dan solusi health care solution Fujitsu menjadi yang terdepan di dunia health care. Di Jepang semua ambulance sudah terhubung dengan smart city, jadi dapat menemukan jalan yang lancar dan paling cepat sehingga nyawa pasien yang kritis dapat diselamatkan. Selain itu terdapat RVID (Right Ventricular Internal Diameter) di ambulance. Riwayat penyakit dan data diri pasien diketahui oleh dokter di rumah sakit tujuan ketika pasien masih dalam perjalanan ke rumah sakit. Sehingga ketika pasien datang, pasien dapat langsung ditangani secara cepat. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved