Technology Entrepreneur

Aswin Kwa Rintis GudPoin Mulai dari Nol

Aswin Kwa Rintis GudPoin Mulai dari Nol

Terinspirasi menciptakan layanan berbasis digital guna memberikan kemudahan kepada konsumen dalam memberikan feedback dari industri hospitality dan food & beverage, Aswin Kwa mendirikan GudPoin. Pria lulusan Bachelor of Commerce in Accounting & Finance dari Curtin University of Technology, Perth, Western Australia ini sebelumnya berprofesi sebagai auditor dan direktur keuangan di beberapa perusahaan ternama.

CEO GudPoinMeskipun tidak memiliki pengalaman dalam hal pemrograman, Aswin mengaku melalui pembelajaran yang dilakukan pada masa sekolah ia mendapatkan sedikit pengetahuan. Berikut pemaparan Aswin Kwa, CEO GudPoin mengenai profilnya dan GudPoin kepada Indah Pertiwi dari SWA Online.

Apakah latar belakang pendidikan Anda sesuai dengan bidang yang Anda geluti sekarang?

Ya dan tidak. Secara umum, menjadi seorang entrepreneur sesuai dengan latar belakang pendidikan saya di business school. Untuk pemrograman sendiri, pengetahuan saya sangat terbatas pada belajar programming baik berupa pelajaran sekolah maupun otodidak semasa sekolah di Bandung.

Bisa dikatakan ada latar belakang atau pengalaman yang lebih berharga dari bidang yang berbeda. Pada saat bekerja di Singapura, sebagai seorang auditor saya belajar memahami operasional perusahaan klien dari lapangan sampai ke laporan keuangannya. Pada saat bekerja di Jakarta saya mendapatkan kepercayaan untuk mendirikan beberapa unit bisnis baru, mulai dari nol sampai menjadi besar.

Bisa diceritakan awal mula bergabung dengan GudPoin?

Ide untuk membuat GudPoin sudah ada sejak 2011. Tetapi karena kesibukan, saya “put it on a shelf”dulu. Banyak sekali ide-ide bisnis yang masih ada di shelf saya. Baru di awal tahun 2013 saya mulai serius memikirkan dan mengembangkan ide GudPoin.

Saya bertukar pikiran dengan banyak orang, terutama teman-teman yang cukup dekat. Dari hasil tukar pikiran itu dibuatlah prototype. Dan kembali prototype ini kami konsultasikan dengan users dan merchants. Dari masukkan mereka, kami sempurnakan produknya sampai ke bentuk yang ada saat ini.

Tanggung jawabnya meliputi apa saja?

Semuanya. Tentu sebagai CEO saya memiliki tanggung jawab untuk mengawasi manajemen perusahaan secara menyeluruh, mulai dari pengembangan produk sampai ke penjualan. Tetapi dalam dalam sebuah perusahaan rintisan (start-up), saya harus dapat mengerjakan apapun yang dapat dikerjakan, karena itu dalam konteks ini terkadang gaya kepemimpinan yang cenderung micro-managing harus saya aplikasikan.

Terkait dengan banyaknya pesaing dalam bisnis semacam GudPoin, apa saja tantangan yang dihadapi?

Justru tantangan GudPoin saat ini bukan datang dari pesaing dengan produk sejenis. Tantangan terbesar datang dari merchant yang belum terbiasa menggunakan produk digital. GudPoin Customer Feedback Management yang baru diluncurkan memiliki tantangan tersendiri dalam sosialisasi ke merchant. Di mana merchants biasa memakai customer feedback form berupa kertas dengan segala cara pengolahannya yang manual.

Kami berusaha mengedukasi dan mengubah mindset bahwa dengan teknologi digital, banyak hal yang dapat dibuat lebih mudah, efisien dan efektif. Belum lagi pengolahan data secara digital lebih handal dibandingkan dengan pengolahan data secara manual.

Saya pribadi cukup senang jika ada pesaing, karena bersama-sama dengan pesaing kami dapat membagi beban dalam mengedukasi pasar.

Apa strategi yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut?

Strategi kami untuk menghadapi tantangan tersebut adalah dengan mengedukasi pasar. Kami menunjukkan bahwa dengan teknologi, kita bisa berhemat dan menjadikan berbagai proses lebih mudah, efisien dan efektif.

Selain itu, GudPoin juga mendengarkan pasar. Kami melakukan diferensiasi produk sesuai dengan kebutuhan pasar. Kunci utama dalam delivery product adalah dengan mengutamakan kosistensi dan memperhatikan kebutuhan pasar pada umumnya dan klien pada khususnya. Setiap klien yang memiliki kebutuhan khusus dapat menyampaikannya dan kami selalu berusaha untuk memberikan experience product yang terbaik.

Sebenarnya siapa segmen pasar yang dituju oleh Gudpoin?

GudPoin adalah perusahaan B2B. Kami menyasar bisnis segmen menengah di industri F&B dan hospitality. Ke depannya kami akan menyasar UKM multi industri agar mereka dapat memanfaatkan teknologi digital untuk memajukan usahanya.

Boleh diceritakan penawaran menarik yang diberikan GudPoin kepada customer?

Produk yang baru kami luncurkan, GudPoin CFM dapat menggantikan customer feedback form yang biasanya berupa kertas (dan harus diolah secara manual) menjadi digital yang terintegrasi dengan reward. Selain handal, solusi digital ini menghemat banyak waktu dan biaya dan kami tawarkan dengan harga yang reasonable untuk sebuah restoran, cost untuk memakai GudPoin dalam satu hari tidak lebih dari harga satu porsi makanan yang mereka jual.

Untuk ke depannya goal apa yang ingin diraih dalam pekerjaan?

Saya ingin membawa GudPoin menjadi sebuah perusahaan teknologi digital yang dapat memajukan usaha kecil dan menengah di Indonesia, terutama di sektor jasa, sehingga mereka dapat memiliki kualitas layanan kelas dunia dan tidak kalah dengan UKM negara-negara lain.

Untuk ambisi hidup sendiri apa yang masih ingin dicapai?

Terkait dengan hobi saya, masih banyak tempat di dunia yang ingin saya kunjungi, hanya untuk dijelajahi sembari berjalan-jalan santai. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved