Technology

Big Data Tingkatkan Pendapatan Perusahaan Minimal 25 Persen

Big Data Tingkatkan Pendapatan Perusahaan Minimal 25 Persen

Sejak kemunculannya Big Data jadi pembicaraan di dunia teknologi informasi (TI). Big Data berfungsi sebagai data base yang saat ini volumenya sangat besar, sehingga dengan data base konvensional tidak bisa terangkum jelas.

Big Data dapat menyajikan informasi tentang suatu hal, seperti individu atau korporat. Sehingga dapat menjadikan informasi yang diperoleh dari Big Data sebagai strategi dan meningkatkan inovasi. Misal, korporat yang menggunakan Big Data dapat memperoleh referensi mengenai kebutuhan pelanggannya. Sehingga dapat dijadikan pijakan untuk mengembangkan bisnisnya.

Neville Vincent Big Data

Baru-baru ini, Hitachi Data Systems Corporation, anak perusahaan Hitachi, Ltd melakukan survei kepada 500 perusahaan di Asia Pasifik termasuk Indonesia terkait Big Data. Bagaimanakah hasil survei tersebut. Berikut wawancara SWA Online dengan Neville Vincent, Senoir Vice President and General Manager, Asia Pacific HDS.

Apa yang didapat dari hasil riset Anda?

Perusahaan di Asia Pasifik meyakini penggunaan Big Data dapat meningkatkan pendapatan perusahaan paling sedikit 25 persen. Pernyataan ini didapat dari survei yang dilakukan HDS. Dari 500 perusahaan yang disurvei dikatakan dengan HDS dapat meningkatkan pendapatan potensial sebesar US$ 250 Miliar.

Kenapa Anda meyakini Big Data dapat meningkatkan pendapatan perusahaan?

Pendekatan baru tentang data sebagai aset modal dan menentukan strategi dapat dipeorleh dengan BigData. Penggunaan Big Data memungkinkan organisasi untuk berinovasi dengan informasi dan menghasilkan pendapatan tambahan.

Saat ini, sebagian besar organisasi memiliki anggaran modal data yang terbatas sehingga menghambat mereka untuk mewujudkan potensi dan informasi yang mereka miliki. Para staf ingin lebih banyak informasi dan menyadari potensi pendapatannya, tetapi mereka tidak memiliki akses ke sana.

Ke depan, Divisi TI harus dilibatkan dalam perencanaan bisnis di awal sehingga dapat memberikan informasi dan wawasan penting bagi orang-orang untuk mendorong inovasi bisnis dan mewujudkan pendapatan tambahan.

Bagaimana pertumbuhan penggunaan Big Data di kalangan korporat? Siapa-siapa saja penggunanya?

Untuk Asia Pasifik, industri telekomunikasi yang paling banyak menyadari dan menggunakan Big Data. Diikuti, industri consumer goods dan jasa keuangan. Mereka memahami bahwa BigData dapat meningkatkan pemahaman mereka atas kebutuhan pelanggan. Untuk industri kesehatan masih tertinggal jauh. Namun, masih banyak dari jasa keuangan yang belum memulai program Big Data.

Bagaimana penggunaan Big Data di korporat Indonesia?

Penggunaan BigData di Indonesia sendiri masih sangat minim. Kami hanya mensurvei tiga perusahaan saja yang menggunakan Big Data. Namun, kami yakin pertumbuhan penggunaan BigData sendiri di Indonesia akan berkembang. Mengingat pertumbuhan ekonomi dan besarnya pasar di Indonesia.

Pendekatan apa yang dilakukan untuk meningkatkan adopsi Big Data?

Divisi TI harus dilibtkan dalam perencanaan di bisnis dari awal. Ini ditujukan untuk menerjemahkan data menjadi informasi bernilai yang dapat meningkatkan inovasi dan pendapatan bisnis. Selain memberikan informasi bernilai, penggunaan teknologi ini juga dapat menghilangkan beban operasional harian. Keberhasilan bisnis tergantung pada pemilik bisnis yang mampu menentukan strategi BigData mereka sendiri. Selain itu, para eksekutif level C harus sadar dampak signifikan dari BigData pada pendapatan dan daya saing mereka. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved