Technology zkumparan

Digitalisasi Bantu Optimalkan Pendapatan Destinasi Wisata

Digitalisasi Bantu Optimalkan Pendapatan Destinasi Wisata

Di pengujung 2021, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyarankan operator venue untuk menerapkan sistem reservasi dan mengacu pada protokol yang telah ditetapkan. Selain itu, surat edaran Kemenparekraf menetapkan bahwa tempat wisata, taman rekreasi dan tempat hiburan lainnya yang memiliki manajemen pengelolaan dapat diizinkan beroperasi dengan kapasitas maksimal yang ditentukan pemerintah.

Sammy Ramadhan, Co-founder & CEO Goers mengatakan, digitalisasi adalah kunci agar destinasi wisata-rekreasi dapat beroperasi sesuai regulasi Pemerintah dengan tetap menjamin keamanan dan kenyamanan pengunjung.

Badan Pusat Statistik mencatat bahwa Indonesia memiliki hampir 3.000 destinasi wisata-rekreasi pada 2019. Sayangnya, belum semuanya terdigitalisasi. Sistem pengelolaan manual memiliki pilihan pembayaran yang terbatas dan sangat rentan terhadap kebocoran data dan keuangan karena human error, kebocoran kunjungan karena pemalsuan tiket serta keterbatasan dalam memonitor jumlah pengunjung.

Untuk itu, Goers Experience Manager (GEM) Solution hadir sebagai solusi teknologi terintegrasi untuk manajemen pengelolaan reservasi, kunjungan dan ticketing bagi destinasi wisata-rekreasi. Teknologi ini membantu berbagai tipe destinasi, seperti waterpark, taman hiburan, galeri, museum, tempat wisata alam dan buatan, untuk meningkatkan pendapatan dan beroperasi guna membantu Pemerintah mengakselerasi pemulihan sektor pariwisata nasional.

“Pertama kali diluncurkan pada 2019, solusi ini berevolusi seiring dengan berkembangnya kebutuhan mitra kami dan dinamika industri pariwisata. GEM Solution tidak hanya membantu mitra kami beradaptasi dengan perubahan regulasi dengan cepat, tetapi juga membantu memaksimalkan potensi pendapatan mereka,” ujar Sammy.

Menurutnya, manajemen pengelolaan digital yang terotomasi dan mandiri, seperti GEM Solution, memungkinkan operator destinasi wisata-rekreasi untuk memiliki sistem penjualan online dan onsite, penanganan kunjungan hingga promosi yang terotomasi, efisien dan akurat.

GEM Solution diklaim mampu mengurangi kerumunan dan mencegah over kapasitas sehingga destinasi tetap dapat beroperasi sesuai dengan peraturan dan pedoman CHSE yang telah ditentukan oleh Pemerintah. “Revenue mitra kami pun berpotensi meningkat hingga 180%. Sebagian besar mitra kami mengalami peningkatan kunjungan hingga 80% dalam 3 bulan pertama,” terangnya.

Ada lima fitur utama oleh GEM Solution bagi pengelola destinasi wisata-rekreasi, yaitu 1) Solusi ticketing dan reservasi dengan berbagai opsi sistem pembayaran; 2) Validasi tiket dan crowd control; 3) Point of sale tiket, ritel dan dining; 4) Akses data real-time dan satu pintu bagi pengelola destinasi wisata-rekreasi, dan 5) Promotion Tools dengan kode voucher dan email blast.

Niki Tsuraya Yaumi, Co-founder & COO GOERS melanjutkan, pandemi membuktikan bahwa ketergantungan industri pariwisata kepada teknologi digital semakin tinggi. Jika sudah terdigitalisasi, kata dia, maka destinasi akan lebih mudah ditemukan dan berdampak pada peningkatan kunjungan wisata di Indonesia. Hal ini selaras dengan rencana Kementerian Pariwisata RI untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan mengakselerasi pemulihan sektor pariwisata nasional.

Teknologi besutan GOERS ini telah bekerja sama dengan lebih dari 50 destinasi wisata-rekreasi, antara lain Taman Impian Ancol, Go! Wet Grand Wisata Bekasi, Faunaland Ancol, Dunia Fantasi Ancol dan Rumah Atsiri Indonesia. “Teknologi ini telah membantu dalam operasional kami dan dapat dengan mudah menyesuaikan perubahan regulasi yang sangat cepat. Selain itu, meningkatkan akurasi data pencatatan kunjungan di venue kami hingga 90%,” ungkap Anggita Widyananda Nugraha, Communication and Partnership Lead Rumah Atsiri Indonesia.

Editor : Eva Martha Rahayu

swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved