Technology

East Ventures & NalaGenetics Kembangkan Inovasi Produk Berbasis Genetik

Penandatanganan MoU pengembangan produk berbasis genetik. (dok EV)

Perusahaan modal ventura East Ventures dan startup bioteknologi NalaGenetics menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kemenkes dalam mendukung analisa sampel genomik di Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi) Indonesia. Dalam nota kesepahaman tersebut, ada beberapa peran yang akan diemban masing-masing pihak.

Kemitraan di antara ketiga pihak bertujuan untuk mempercepat perjalanan genomik di Indonesia. East Ventures menyediakan reagen dan bahan habis pakai (consumables) senilai Rp1.022.395.458, di mana barang-barang tersebut akan digunakan untuk proses sequencing di BGSi. NalaGenetics akan transfer ilmu dan keahlian dalam melakukan sequencing. Kerja sama ini diharapkan dapat menciptakan inovasi produk baru berbasis data genetik lokal dalam memanfaatkan potensi dari data genomik populasi Indonesia.

“Kami menyambut baik komitmen East Ventures dan NalaGenetics dalam mendukung percepatan inisiatif genomic sequencing melalui BGSi ini. Dukungan East Ventures dan NalaGenetics ini menjadi dorongan kuat untuk Indonesia bisa memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat ke depannya,” kata Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes Azhar Jaya.

Azhar mengatakan, melihat negara-negara yang memiliki infrastruktur layanan kesehatan yang baik, pihaknya melihat ada potensi yang sangat besar dan belum dimanfaatkan dalam industri layanan kesehatan Indonesia. Potensi ini dapat dikategorikan ke dalam tiga sektor utama yakni rumah sakit, farmasi, dan aspek industri lainnya, termasuk peralatan medis.

“Potensi ini dapat menjadi peluang besar bagi para pelaku di sektor kesehatan, termasuk startup layanan kesehatan maupun investor. Transformasi kesehatan yang dilakukan pemerintah diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat Indonesia untuk memperoleh akses yang baik, kualitas kesehatan yang baik, dan harga yang terjangkau” ucap Azhar.

Willson Cuaca, Co-founder dan Managing Partner East Ventures mengaku senang dapat turut mengambil andil dalam mendukung perkembangan genomik di Indonesia. Ia percaya kemitraan ini akan menjadi langkah yang signifikan dalam mewujudkan data entry genomik di Indonesia, guna membuka berbagai peluang kesehatan dari pengobatan preventif di Indonesia.

Levana Laksmi Citra Sani selaku Co-founder dan Chief Executive Officer NalaGenetics mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan penelitian tes prediksi risiko kanker payudara yang dikembangkan untuk populasi Indonesia berdasarkan data populasi Asia Tenggara. Hasilnya, Indonesia memiliki odds ratio 6x lebih tinggi dari kompetitor global yang tidak menggunakan data regional.

“Dengan adanya data genomik populasi Indonesia, berbagai tes genetik dengan akurasi lebih tinggi akan dapat dikembangkan. Melalui kolaborasi dengan BGSI dan East Ventures, kami optimis proyek genomik ini dapat menjadi pendorong implementasi personalisasi kesehatan di Indonesia. Kami sangat senang bisa menjadi bagian dari proyek ini dan bisa memberikan kontribusi tenaga ahli sekuensing dan bioinformatika untuk proyek genomik ini,” kata Levana.

Pada kesempatan yang sama, East Ventures juga mengumumkan penutupan dana terbaru Healthcare Fund sebesar US$30 juta. Dana ini akan dialokasikan untuk memberikan investasi pada startup teknologi di bidang kesehatan.

Berdasarkan white paper ‘Genomics: Leapfrogging into the Indonesian healthcare future’ Indonesia memasuki tahap awal perjalanan genomiknya dan berada pada jalur yang tepat. Seiring dengan berjalannya waktu, generasi muda Indonesia akan menua dan menghadapi risiko penyakit dan masalah kesehatan.

Untuk memitigasi potensi krisis kesehatan tersebut, genomik dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi pasien dengan memberikan upaya preventif, solusi perawatan dan pengobatan yang tepat yang dikenal dengan precision medicine. Seiring berkembangnya genomik, hal ini berpotensi menghadirkan transformasi ekosistem layanan kesehatan dan berpotensi membuka manfaat ekonomi yang bernilai US$100 miliar lebih.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved