Technology zkumparan

Gaya Telkom University Mencetak Talenta Digital

(Paling kanan) Giring Ganesha di acara Telkom University. (Foto : Telkom).

The Hatch bersama Pusat Pengembangan Karier Telkom University sejak Januari tahun ini menggelar program untuk mencetak generasi millenial untuk menjadi bagian dari Digital Rangers.

Program edukasi ini dikemas dalam bentuk Stadium General bertema Digital Rangers yang berlangsung di Telkom University, Jakarta, pada akhir April lalu. Program ini bertujuan untuk mencetak talenta yang mahir di industri digital industri dan perekrutan tim The Hatch Tel U.

Mochamad Ashari, Rektor Telkom University, dalam keterangannya menyebutkan, dinamika sosial dan pendidikan berubah cepat dan masyarakat dihimbau untuk beradaptasi dengan perubahan ini.”Perlahan-lahan, kami juga perlu mengubah diri menghadapi disrupsi digital yang kian marak. Di Telkom University kami menghasilkan tiga output SDM, diantaranya untuk menjadi researcher, inventor dan talented person yang dipersiapkan untuk kebutuhan industry saat ini,” ujar Mochamad di Telkom University, Jakarta.

Generasi millenial yang akrab dengan dunia digital diyakini sebagai penggerak utama (Digital Rangers) di industri digital. Sebab, populasi penduduk dari kalangan ini sangat banyak jumlahnya. Menurut We Are Social, pengguna internet dunia mencapai 4 miliar, atau 53% dari jumlah total populasi penduduk seluruh dunia.

Di Indonesia sendiri total pengguna internet sebanyak 132 juta, atau 50% dari jumlah total populasi penduduk Indonesia. Sebanyak 130 juta penduduk Indonesia tergolong aktif menggunakan media sosial dan menggunakan mobile smartphone sebagai perangkat utama untuk mengakses internet.

Usia yang mendominasi generasi millenial di Indonesia adalah penduduk yang berusia 19 tahun sampai 34 tahun. Angka itu hampir 50% dari jumlah total pengguna internet. Namun, hadirnya internet di Indonesia menimbulkan beberapa aspek, diantaranya yaitu nilai-nilai sosial, pendidikan, pekerjaan, dan kewirausahaan.

Direktur Pelaksana The Hatch, Lasya Miranti juga mengatakan, pihaknya berupaya membantu menutupi kesenjangan antara kebutuhan talenta di digital industry dan lulusan universitas setiap tahunnya. “Saya berharap teman-teman di industry juga bisa melihat program ini sebagai sesuatu hal yang positive, sehingga kita bisa bersama-sama membantu para mahasiswa mempersiapkan diri ke dunia kerja sejak dini,” ucap Lasya.

Giring Ganesha, vokalis Nidji yang menjadi salah satu pembicara di acara ini dan juga praktisi di dunia digital, menambahkan dunia internet memberikan kesempatan tanpa batas bagi individu untuk menuai sukses. “Kesuksesan dimiliki oleh mereka yang memiliki visi besar dan rela kerja keras untuk meraihnya,” tutur Giring. Selanjutnya acara ini juga menghadirkan 2 pembicara lainnya dari industry yaitu Wendy Novianto selaku CEO of Aleph Indonesia dan Savitri Wibisarto selaku Co-Founder of Rack Digital, dilanjutkan dengan sesi diskusi untuk para peserta.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved