Technology zkumparan

Halal Quest Incar 10 Ribu Pengunduh

Muhammad Budi Negoro (kanan), CEO Jelajah Halal Indonesia. (Foto : Dok JHI)

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengidentifikasi sektor industri halal terdiri dari produk makanan, pariwisata, kosmetik dan perawatan tubuh, keuangan, bumbu, dan farmasi halal.

Industri halal di Indonesia, menurut data Global Islamic Economy Report tahun 2016-2017, berada di posisi 10 sebagai produsen industri halal. Potensi industri halal nasional sangat prospektif, karena populasi penduduk muslim mencapai 85,2% dari jumlah total populasi penduduk Indonesia sebanyak 235 juta jiwa. Produsen produk dan jasa halal merespons hal ini dengan meluncurkan inovasi digital untuk menangkap peluang bisnis ini.

PT Jelajah Halal Indonesia, misalnya, meluncurkan aplikasi Halal Quest. Aplikasi yang bisa diunduh di Google Playstore dan Apple Appstore ini memudahkan penggunanya untuk memberikan rekomendasi maupun petunjuk mengenai makanan, restoran maupun destinasi wisata halal. Muhammad Budi Negoro, Chief Executive Officer PT Jelajah Halal Indonesia (JHI), menyebutkan, Halal Quest pihaknya berupaya menciptakan platform untuk berbagi pengalaman dalam menikmati makanan halal. “Halal Quest merupakan platform dari masyarakat dan untuk masyarakat untuk saling membantu dalam kebaikan dengan memberikan info tentang restoran, kafe atau warung halal. Platform ini juga dapat digunakan untuk membantu muslimin untuk menemukan tempat yang nyaman untuk beribadah dan mencari tempat kajian Islam ilmiah,” jelas Budi dalam keterangan pers yang dilansir SWA Online di Jakarta (17/7/2018).

Nugraha Muthqus, Chief Technology Officer JHI, menerangkan fitur Halal Quest itu di antaranya memberikan informasi mengenai bahan-bahan makanan non halal atau minuman beralkohol. Fitur lainnya menyediakan artikel yang menerangkan berbagai jenis minuman beralkohol. “Untuk mengetahui keberadaan unsur-unsur yang tidak halal, Halal Quest memberikan panduan untuk mengkonfirmasi kepada staf, atau mencari keberadaan sertifikat atau logo halal yang dipajang di restoran tersebut,” jelas Nugraha. Halal Quest juga memiliki fitur rekomendasi tempat wisata halal di dalam dan luar negeri. JHI bekerja sama dengan biro perjalanan umroh yang terpercaya yang merekomendasikan hal tersebut.

Berikutnya, fitur Report yang memberikan notifikasi mengenai ulasan suatu produk atau jasa halal yang tidak selaras dengan prinsip halal, “Selain itu akan terlihat jika terdapat puluhan ulasan yang memberikan rekomendasi halal namun satu pengulas menyebut tidak halal maka akan terlihat keanehannya,” tambah Nugraha. Lebih lanjut Nugraha menerangkan, Halal Quest dikembangkan dalam tempo setahun terakhir dengan donasi dari berbagai investor. Biaya pengembangan aplikasi ini mencapai Rp 100 juta-Rp 150 juta. “Halal Quest bukan profit center. Meski demikian ada masukan untuk membuat payment gateway syariah yang terintegrasi dengan Halal Quest sebagai sumber pemasukan,” jelas Nugraha.

Adapun, untuk mempromosikan Halal Quest dan memperbanyak ulasan di dalamnya, JHI menggandeng berbagai pihak. Antara lain dengan meneken nota kesepahaman dengan Muslim Biker Indonesia, komunitas muslim pengendara motor yang telah memiliki seribu anggota. Selain itu JHI juga menjalin kerja sama dengan Komunitas Masjid Indonesia. “Kami menargetkan jumlah pengunduh aplikasi Halal Quest di akhir tahun ini sebanyak 10 ribu pengunduh,” Nugraha menegaskan.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved