Technology

Incar Korporasi Kakap, Fortinet Luncurkan FortiOS 5

Incar Korporasi Kakap, Fortinet Luncurkan FortiOS 5

Perusahaan penyedia layanan keamanan (security) pada jaringan TI di sebuah korporasi, Fortinet Indonesia, menghadirkan operating system (OS) terbaru untuk perusahaan-perusahaan (enterprises) kelas tinggi dan menengah. FortiOS 5 ini adalah generasi lanjutan dari Next-Generation Enterprise Firewall (NGFW). OS tersebut merupakan fondasi bagi FortiGate, platform jaringan keamanan unggulan dari Fortinet.

“Segmen pasar (penjualan OS) ditujukan untuk medium dan high enterprises yang membutuhkan firewall dan advance security yang mumpuni. Kita mulai launch ini di AS sejak beberapa tahun lalu, dan sebenarnya sudah masuk Indonesia pada 2004, tapi lewat distributor. Sedangkan Fortinet Indonesia baru berdiri pada 2008. Jadi sudah banyak yang pakai seperti S&B dan carrier, government, education, health,” papar Jeremy Andreas, Country Manager Fortinet Indonesia, di Jakarta, Rabu (27/6).

Jeremy mengklaim bahwa FortiOS 5 tersebut merupakan OS keamanan jaringan yang paling pintar dan kuat di dunia. Bahkan dia mengatakan bahwa firewall yang diproduksi Fortinet adalah worlds fastest firewall with lowest latency. FortiOS terbaru ini ingin diberikan Fortinet sebagai salah satu opsi kepada para pengguna, bahwa dari satu box saja bisa dipilih fitur NFGW + ATP, firewall, atau lainnya.

“Serangan (threats) yang sering terjadi di Indonesia, khususnya untuk enterprises, biasanya adalah spam dan virus. Masuknya bisa dari spam, misalnya ada suatu link di email, nanti bisa di-download. Sehingga kemudian bisa menjadi botnets, yang bisa berdiam lama di sistem, tanpa diketahui administrator jaringannya, kalau itu tidak diinvestigasi lebih dalam. Sedangkan berdasarkan riset kita, threat yang terjadi di Indonesia lebih banyak berupa W32,” jelasnya.

Fitur-fitur baru dalam FortiOS 5 yaitu: Feature Select, yang mana dengan sekali klik, pengguna mendapatkan beragam pilihan konfigurasi keamanan, termasuk firewall berperforma tinggi, NGFW, ATP, web filtering, Unified Thread Management (UTM), dan lainnya; Contextual Visibility, yang memberikan analisa secara real time maupun historical dari penggunaan jairngan berdasarkan aplikasi, pengguna, dan perangkat; serta Advance Threat Protection (ATP), yang merupakan perangkat keamanan yang diperkuat untuk melawan serangan multi-vector persistent.

“Dengan Fortinet Feature Select, perusahaan dapat dengan cepat dan mudah melakukan konfigurasi peralatan FortiGate berdasarkan bisnis dan kebutuhan keamanan masing-masing. Konfigurasi ini dapat dilakukan dengan sekali klik pada awal pengaturan sistem atau kapan pun saat sistem dijalankan,” kata Agustinus Tene, System Enginer Fortiner Indonesia.

Kemudian, tambah Agus, dengan Contextual Visibility, pengguna bisa memperoleh informasi lebih mendalam mengenai kegiatan jaringan secara real time maupun penggunaan sebelumnya secara terperinci kepada para administrator. Jenis data yang dapat diekstraksi termasuk IP dan Port, IP geografis, session type, nama pengguna, pemakaian jaringan dan jenis aplikasi serta perangkat yang terhubung ke jaringan, cakupan jaringan, jenis aplikasi, serta perangkat yang terhubung ke jaringan.

“Jadi dengan Contextual Visibility ini, administrator dapat mengorelasikan data tersebut untuk mengidentifikasi klien-klien utama yang terhubung dengan ancaman tertentu dan dapat lebih jauh mengisolasi situs dan alamat IP yang mencurigakan,” ucapnya.

ATP sendiri merupakan perlindungan kepada Advanced Targeted Attacks (ATA), atau bisa juga disebut Advanced Persistent Threats (APTs). Istilah ini merupakan sebutan bagi berbagai ancaman yang menargetkan organisasi atau perusahaan tertentu dengan cara menyusup melalui berbagai vector dan dapat tetap sembunyi selama mungkin sebelum akhirnya mencuri data. Biasanya ancaman seperti ini tidak diketahui oleh si pemilik sistem, walaupun sebenarnya informasi perusahaannya sudah menyebar ke pihak yang meluncurkan serangan tersebut.

“ATP dari FortiGuard Advanced Service merupakan yang pertama di kelasnya dan menawarkan berbagai macam pendekatan keamanan yang membantu melindungi sistem dari serangan zero-day, malware tak dikenal, email penipuan (phising), dan/atau peretas password. Fitur yang terdapat dalam layanan ATP meliputi botnet blakclisting, antimalware signatures, dan cloud-based sandboxing,” ungkapnya.

Melalui tiga fitur tersebut, FortiOS 5 membuktikan diri lebih jauh sebagai sistem keamanan jaringan tercanggih di dunia. Ini juga digabungkan dengan perangkat FortiGate yang berkinerja tinggi, hardware yang dibuat dan disesuaikan dengan tujuannya, konten serta prosesor SoC yang telah disertifikasi oleh laboratorium penguji ternama sehingga administrator dapat mendeteksi konten berbahaya dengan kecepatan Gigabyte. Laboratorium tersebut antara lain adalah NSS Labs, ICSA Labs, Common Criteria, Virus Bulletin, dan FIPS.

“Teknologi keamanan yang lain tidak bisa memberikan perlindungan terhadap banyaknya ancaman CPU yang memiliki tujuan mendasar, sehingga menimbulkan jurang kinerja, dan ini berbahaya. Prosesor FortiASIC memastikan bahwa keamanan jaringan yang ada tidak menjadi bottleneck jaringan,” tuturnya.

Dan, Jeremy kembali berkata bahwa dari segi harga tidak ada yang berubah dari OS terbaru ini, karena para pengguna lama bisa langsung upgrade saja. “Bagaimana cara user-user lama mendapatkannya, yakni selama maintenance atau FortiCare-nya masih aktif atau valid. Jadi tinggal download OS kita yang terbaru saja , dan langsung di-upgrade. Ini yang menarik dari FortiGate, kalau dia punya fitur baru atau apa, pengguna tidak perlu beli lagi (yang baru). FortiOS terbaru sekarang bisa diperoleh secara gratis oleh semua pelanggan, dengan dukungan penuh dari https://support.fortinet.com,” terangnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved