Technology

Inilah Kiat Konversi Visit Jadi Transaksi

Inilah Kiat Konversi Visit Jadi Transaksi

Seiring dengan makin berkembangnya ekosistem e-commerce di Indonesia, pemilik brand besar juga didorong oleh perusahaan konsultansi dijital untuk membangun ­e-commerce sendiri. Jumlah pengguna media dijital (online) yang besar dan terus bertumbuh, membuat e-commerce dapat dijadikan saluran penjualan yang bisa menghemat pengeluaran di ranah offline. Selain itu, e-commerce yang dikembangkan pemilik brand besar juga berfungsi untuk mempertahankan pelanggan (customer retention).

“Intinya, yang dicari dari pembuatan e-commerce bagi pemilik brand besar adalah konversi jumlah kunjungan menjadi transaksi penjualan. Jadi, ujung-ujungnya adalah penjualan,” tegas Iim Fahima Jachja, CEO Virtual Consulting, perusahaan konsultansi dijital, dalam sesi temu wartawan saat acara penyelenggaraan seminar bertajuk “E-commerce for Brand, It’s Time” di Jakarta.

Mengenai konversi dari jumlah kunjungan menjadi transaksi ini, Iim menjelaskan, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan pemilik brand besar dalam berinvestasi di e-commerce. Beberapa hal yang harus diperhatikan agar terjadi transaksi adalah web usability, cara pembayaran, pengiriman, strategi pemasaran dijital, dan lainnya. “Kalau tampilan website sudah buat pusing, maka transaksi besar kemungkinannya tidak akan terjadi,” jelas Iim mengenai hal web usability.

Hal penting lainnya yang harus diperhatikan adalah engagement di website e-commerce pemilik brand, bukan hanya di media sosial. Harus dipikirkan apa yang dapat membuat pengunjung mau kembali lagi ke sebuah web. Iim mencontohkan yaitu dengan mengirimkan email mengenai update informasi terbaru dari website tersebut. Selain itu, lanjut Iim, untuk mengundang agar pengunjung website mau kembali lagi atau berlama-lama di website tersebut, pengelola website bisa membuat website-nya interaktif.

“Intinya, segala macam engagement harus memiliki point yang ujung-ujungnya membuat orang mau membeli,” tegas Iim yang juga menekankan pentingnya engagement di website dan media sosial sebagai faktor utama pendorong transaksi. Walaupun konversi menjadi transaksi masih banyak dilakukan melalui desktop, Iim melanjutkan, namun media sosial berperan penting dalam meningkatkan dan mendorong traffic website. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved