Technology

Jenius, Sang Perintis Layanan Keuangan Digital

Jenius, Sang Perintis Layanan Keuangan Digital
Irwan S. Tisnabudi, Digital Banking Head Bank BTPN.

Sebagai salah satu pionir dalam layanan perbankan digital di Indonesia, PT Bank BTPN Tbk. terus meningkatkan keandalan Jenius. Aplikasi life finance solution untuk nasabah digital savvy yang dirilis oleh Bank BTPN pada 2016 ini menyedot minat nasabah. Ini tecermin dari pertumbuhan jumlah penggunanya.

“Di masa pandemi Covid-19 yang menantang ini, jumlah pengguna Jenius meningkat 22% menjadi lebih dari 3,3 juta ((year on year), dengan jumlah dana pihak ketiga tumbuh 44% menjadi Rp 15,4 triliun pada semester I/2021,” kata Irwan S. Tisnabudi, Digital Banking Head Bank BTPN.

Target pasar utama Jenius adalah masyarakat digital savvy, yaitu mereka yang menggunakan smartphone dan telah terhubung dengan internet. Segmen digital savvy ini, menurut Irwan, terus tumbuh karena digitalisasi makin terintegrasi ke berbagai segmen usia, termasuk segmen usia yang lebih mature. Terutama selama pandemi, masyarakat mengandalkan platform digital untuk menjalankan aktivitas dan memenuhi berbagai macam kebutuhan, termasuk kebutuhan finansial.

Saat ini, pangsa pasar perbankan digital Indonesia sangat besar. Hal ini mendorong pelaku industri terus berinovasi dan memberikan kemudahan layanan bagi pengguna. Irwan menyampaikan, Jenius terus melakukan kokreasi ((co–creation) dan menjalin kolaborasi untuk menghadirkan solusi life finance yang terus relevan, sesuai dengan kebutuhan nasabah. Bank BTPN meyakini digital merupakan inti bisnis dan teknologi digital merupakan bagian dari produk dan value proposition.

“Kami mengembangkan platform digital untuk memperluas jangkauan layanan dan memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan perbankan. Kami terus berinovasi dalam solusi perbankan melalui tujuh bisnis baru dalam waktu delapan tahun yang memenuhi kebutuhan di setiap segmen,” tutur Irwan.

Sejak 2010, Bank BTPN telah melakukan transformasi digital. Transformasi ini didorong oleh perubahan perilaku masyarakat terhadap layanan perbankan digital. Berdasarkan kajian internal Jenius, perilaku masyarakat pada 2020 menunjukkan pergeseran ke transaksi nontunai yang dipicu pandemi Covid-19.

Jenius Study, demikian tajuk kajian tersebut, mewawancarai 567 responden. Hasil survei menyebutkan, transaksi menggunakan ATM di masa pandemi turun menjadi 25% dari sebelumnya mencapai 45%. Sebaliknya, penggunaan internet banking meningkat menjadi 34% dari 32%.

Guna menangkap tren ini, Bank BTPN menambah fitur dan layanan produk di Jenius serta melakukan kolaborasi. Antara lain, dengan perusahaan teknologi finansial dan bank, untuk menghadirkan layanan finansial yang lengkap dan relevan.

Hasil kolaborasi Jenius dengan mitra itu di antaranya fitur Jenius Pay, untuk bertransaksi di 40 merchant rekanan Jenius menggunakan $Cashtag tanpa perlu kartu debit, kartu kredit, e-wallet, atau transfer antar bank. Ada juga fitur e-Wallet Center, hasil kolaborasi Jenius dengan GoPay, LinkAja, OVO, ShopeePay, dan DANA, dan BNI TapCash. Pengguna dapat cek saldo dan top up kartu BNI TapCash melalui fitur ini pada aplikasi Jenius. Hadir pula Kartu BNI TapCash edisi Jenius.

Jenius juga menawarkan Flexi Cash, dana siaga yang siap dicairkan kapan saja sesuai kebutuhan, dengan sistem yang telah fully digital. “Pengguna bisa mengajukan Flexi Cash tanpa persyaratan tambahan dan tanpa biaya apa pun, langsung melalui aplikasi Jenius. Konfirmasi pengajuan (diterima/ditolak) akan langsung diinformasikan di aplikasi Jenius secara otomatis. Jumlah uang yang ingin dicairkan dan lama tenornya bisa dipilih sendiri,” Irwan menjelaskan.

Ke depan, Jenius akan terus berkokreasi dan berkolaborasi dengan berbagai mitra untuk menghadirkan layanan finansial yang semakin lengkap dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Guna memperluas basis nasabah Jenius, Bank BTPN berkolaborasi dengan Liberica. Pada September 2021, kolaborasi ini meluncurkan konsep terbaru Jenius, yakni menyediakan titik sentuh fisik (physical touch point) yang memadukan layanan perbankan dengan layanan food and beverage (F&B) untuk menghadirkan one stop service.

Menurut Irwan, dalam menjalankan bisnisnya, pihaknya selalu melihat peluang serta kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap layanan digital. Misalnya, meluncurkan inovasi terbaru yang lahir melalui proses kokreasi dan kolaborasi.

Misalnya, pembaruan tampilan user interface dan user experience atau UI/UX aplikasi Jenius yang lebih clean dan simple, yang bertujuan untuk lebih memudahkan pengguna dalam mengelola kehidupan dan finansial dengan Jenius. “Kini, nasabah digital savvy dapat lebih mudah menggunakan Jenius melalui tampilan Home baru, navigasi bawah layar, dan akses cepat pada tombol Mobius,” katanya.

Fitur-fitur Jenius dikembangkan Bank BTPN sebagai aplikasi solusi life finance yang semakin lengkap dan terintegrasi dengan ekosistem digital agar relevan dengan kebutuhan masyarakat digital savvy di Indonesia. “Kami tengah menyiapkan dan mengembangkan beberapa fitur dan kolaborasi dengan sejumlah partner,” ujarnya.

Irwan menegaskan strategi pihaknya untuk mengembangkan Jenius. Yakni, menyempurnakan model bisnis yang kuat menuju profitability, menambah fitur dan layanan produk, serta melakukan digitalisasi untuk menjadi super apps platform dan terintegrasi dengan ekosistem lokapasar (marketplace). ***

Vicky Rachman & Anastasia AS

INFOGRAFIS

Momentum Works, perusahaan venture building di Singapura, pada Maret 2021 menyebutkan, jumlah pengunduhan Jenius di sepanjang 2020 naik menjadi 1,9 juta dari 1,6 juta pengunduhan pada 2019.

Lokasi layanan Jenius x Liberica

Sumber: Bank BTPN dan Momentum Works

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved