Technology

Layanan 5G Belum Tersedia di RI, Ini Alasannya

Direktur Utama PT XL Axiata Tbk Dian Siswarini menjelaskan alasan jaringan 5G belum juga diimplementasikan di Tanah Air. Salah satunya adalah memerlukan investasi yang sangat besar. Ia mengatakan investasi tersebut menjadi pertimbangan operator telekomunikasi saat ini.

“Investasi tersebut kan tidak hanya oke investasi kita harus selalu menggunakan teknologi lebih maju tapi juga harus melihat apakah business casenya memenuhi atau tidak,” ujar Dian dalam dalam diskusi di instagram @tempodotco, Senin, 15 Juni 2020.

Dian mengatakan saat ini usecase 5G untuk konsumer masih belum terlihat spesifik. Kondisi tersebut berbeda dengan di beberapa negara yang sudah mengimplementasikan teknologi termutakhir tersebut. Misalnya Korea Selatan yang usecase utamanya untuk online gaming, maupun di Amerika Serikat yang dipergunakan untuk fixed wireless access di daerah perumahan.

“Di Indonesia itu belum kelihatan, kami prediksikan sebetulnya 5G ini spesifik penggunaannya akan business-to-business atau industri,” ujar Dian. Ia melihat ke depannya industri akan memerlukan digitalisasi, otomasi dan implementasi teknologi lainnya.

Teknologi 5G, menurut Dian, menawarkan kecepatan internet yang lebih tinggi dan kapasitas yang lebih besar ketimbang teknologi-teknologi generasi sebelumnya. Namun, ia mengatakan kesiapan industri untuk mengimplementasikan teknologi terbaru itu akan menjadi pertimbangan.

Karena itu, Dian masih belum bisa memperkirakan dengan pasti kapan implementasi 5G bisa terlaksana di Indonesia. Namun, ia mengatakan adanya pandemi Covid-19 juga bisa memengaruhi waktu penerapan teknologi anyar tersebut.

“Dengan pandemi ini ada dua sisi. Kalau kita lihat, industri besar ini kan sekarang sedang ada pause, ada yang berhenti dan melaksanakan jeda. Di sisi lain ada akseelerasi kebutuhan internet yang bisa mengakselerasi 5G,” ujar Dian.

Ke depannya, ia mengajak operator-operator telekomunikasi lain untuk bekerjasama untuk bisa mewujudkan penerapan 5G di Tanah Air. Dengan demikian, beban investasi yang sangat besar bisa ditanggung bersama dan masyarakat bisa segera menikmati kualitas internet yang lebih cepat.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved