Technology

Microsoft: Dunia Usaha Harus Waspadai Kejahatan Cyber

Oleh Admin
Microsoft: Dunia Usaha Harus Waspadai Kejahatan Cyber

Kejahatan di dunia maya semakin menjadi-jadi. Serangan seperti malware menghasilkan kerugian yang tidak kecil bagi pelaku usaha dan konsumen. Salah satu solusinya adalah jangan menggunakan perangkat lunak bajakan.

Dalam paparannya, di Jakarta, Kamis (6/3/2014), David Finn, Executive Director and Associate General Counsel of the Microsoft Digital Crimes Unit, menuturkan, berdasarkan Norton Report 2013, terdapat 12 orang menjadi korban kejahatan cyber setiap detiknya dan hampir 400 juta orang untuk setiap tahunnya. “Dan kejahatan cyber menimbulkan kerugian konsumen sebesar US$ 113 miliar per tahun,” terang dia.

microsoft

Menurut Indonesia Security Response Team, pada tahun 2011, terdapat sekitar 1 juta serangan cyber yang ditujukan ke Indonesia setiap hari. Serangan itu kebanyakan berupa malware dan phising yang sasaran utamanya adalah sistem informasi institusi keuangan dan pemerintahan.

Terkait malware, perangkat lunak bajakan disebut sebagai sumbernya. Satu dari tiga komputer yang terinstall perangkat lunak bajakan akan terinfeksi oleh malware. Bahkan, menurut studi Microsoft pada Februari 2013, di Indonesia, sebanyak 59 persen dari komputer baru yang terjual dengan diinstall perangkat lunak bajakan terinfeksi oleh malware. Disebut pula dalam studi itu, 100 persen sampel DVD bajakan dari Indonesia terjangkit malware.

“Di Indonesia, di mana pembajakan pada dunia usaha dan konsumen masih menjadi masalah besar, ini mungkin menjadi alasan penyebaran cepat dari malware dan serangan cyber,” ungkap David.

Ia mengatakan, malware mampu melakukan segala kejahatan yang menyebabkan jumlah kerusakan yang tidak terhitung, seperti mencuri informasi rahasia dan sejumlah besar uang. Studi IDC tahun 2013 menyebutkan bahwa konsumen akan menghabiskan sekitar US$ 22 miliar dan 1,5 miliar jam untuk berurusan dengan masalah keamanan dari perangkat lunak bajakan dalam satu tahun.

Oleh sebab itu, ia berpandangan bahwa penting bagi pelaku bisnis dan konsumen di Indonesia untuk menggunakan perangkat lunak yang asli dan diperbaharui secara berkala. Penting juga menggunakan antivirus dan terus memperbaharuinya. “Tidak menggunakan teknologi yang sudah berusia 12 tahun, seperti Windows XP,” terang David.

Microsoft sendiri telah membuka pusat kejahatan cyber sebagai langkah nyata untuk memerangi kejahatan di dunia maya. “Microsoft Cybercrime Center yang memiliki kombinasi unik dari bakat pilihan, forensik terbaru dan tercanggih, dan perlengkapan intelijen bisnis menandai era baru yang efektif memerangi kejahatan di internet,” tuturnya. Pusat ini pun tidak bekerja sendirian, melainkan bekerja sama dengan penegak hukum pidana internasional dan pakar industri lain.

“Pembentukan Cybercrime Center ini menegaskan komitmen dan kepemimpinan Microsoft untuk komputasi awan dan keamanan di awan, ” tandasnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved