Youngster Inc. Entrepreneur Technology

Misi Arthur Irawan Angkat Sepakbola Nasional

Misi Arthur Irawan Angkat Sepakbola Nasional

Liga utama Eropa, seperti Liga Premier, La Liga, Serie A, dan Bundesliga memang menyedot perhatian jutaan penggila bola dunia, termasuk Indonesia. Tapi, percaya atau tidak, pamor Liga Indonesia masih lebih mentereng. Apalagi, sejak timnas Indonesia ditangani pelatih kenamaan Alfred Riedl sejak 2010.

Setiap laga yang dilalui tak pernah sepi penonton. Rating siaran Liga Indonesia terbukti lebih tinggi dari Liga Inggris. Itu karena jumlah penontonnya lebih banyak, terutama di daerah-daerah. Fans bola di Tanah Air juga luar biasa dari segi jumlah, seperti Bobotoh (Persib), Bonek (Persebaya), dan Jakmania (Persija).

Potensi inilah yang dibidik Arthur Irawan, pesepakbola Indonesia yang sempat merumput di Spanyol dan Belgia. Dengan bendera PT Astar Asia Global (Astark), ia merilis game bola online pertama di dunia yang menggunakan teknologi augmented reality (AR) yang dikembangkan AR&Co, bagian dari WIR Group.

“Kami ingin membantu menaikkan prestasi sepakbola Indonesia, salah satunya dengan mempromosikan banyak pemain lokal yang bagus. Terutama, mereka yang tergabung di timnas Indonesia,” kata Arthur yang pernah membela klub Espanyol dan Malaga di La Liga, dan Waasland Beveren di Liga Utama Belgia ini.

rsqr9485

Pengguna terlebih dulu harus mengunduh aplikasi Astark Football di Google Play dan membeli kartu-kartu bola yang dijual lewat jaringan 5.000 gerai Alfamart di Jabodetabek maupun website resmi Astark. Satu paket kartu terdiri dari satu kartu player, satu kartu training, dan satu kartu booster. Teknologi AR memungkinkan permainan menjadi lebih hidup.

Permainan ini menuntut kejelian pengguna untuk meracik tim yang kuat dari segi teknik individu maupun tim lewat serangkaian program latihan. Dengan begitu, peluang menang saat menghadapi tim lain di pertandingan biasa maupun dengan format liga akan jauh lebih besar. Semakin sering menang, rating tim akan terus naik. Begitupun sebaliknya.

Fans sepakbola Indonesia bisa menemukan 10 kartu pemain bernamakan seperti: Sergio van Dijk, Arthur Irawan, Rafael Maitimo, Bambang Pamungkas, Kim Kurniawan, Andritany Andriansyah, I Made Irawan, dan Ahmad Jufrianto. Tahun 2017, mereka akan menambah koleksi pemain hingga 26 pemain dan 4 pelatih seperti Nil Maizar, Widodo C. Putro, Rahmat Darmawan, dan Aji Santoso.

“Teknologi sedang booming. Ini satu cara unik untuk meningkatkan brand pemain dan sepakbola Indonesia. Setelah sempat suram, kini sepakbola Indonesia sudah mulai naik lagi. Kami ingin ikut membantu,” kata Arthur yang baru berusia 23 tahun.

Astark membidik fans bola di seluruh usia, terutama 13-25 tahun. Promosi gencar dilakukan di media sosial seiring tingginya penetrasi smartphone dan internet. Indonesia juga menjadi negara terbesar kedua yang aktif menggunakan media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram.

“Kami juga bisa men-generate WOM dari kartu bola. Penggunanya, seperti kalangan pelajar dan mahasiswa bisa saling bertukar kartu. Misalnya, saya punya kartu Sergio Van Dijk dua, bisa tukeran dengan teman yang punya kartu Arthur Irawan berlebih,” katanya.

Pada Februari-Maret 2017, Astark juga akan merilis banyak fitur baru selain kartu pemain dan pelatih baru. Ke depannya, Arthur menjanjikan game bola yang lebih interaktif. Variasi kartu bola yang bisa dikoleksi juga akan ditambah, misalnya dengan kartu level silver dan gold, serta edisi terbatas. Saat ini, semua kartu adalah level brown.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved