Technology

MPN G2 Mudahkan Pajak Korporasi

MPN G2 Mudahkan Pajak Korporasi

Kelesuan ekonomi yang terjadi di tahun 2015 ini turut berimbas pada penerimaan negara di sektor pajak. Data yang dirilis Direktorat Jenderal Pajak mencatat realisasi penerimaan pajak hingga 30 September 2015 mencapai Rp 686,27 triliun atau sekitar 53 % dari target dalam APBN-P 2015. Realisasi ini masih lebih rendah dibandingkan pencapaian pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 688 triliun tau 64, 16 % dari target. Penerimaan pajak samapai akhir tahun diperkirakan hanya sebesar 91,3 % dari target atau senilai Rp 1,181 triliun.

permata bank MPN G2 IMG20151126103827

Sementara itu, guna menjawab kebutuhan masyarakat saat ini yang seluruh kebutuhannya dilayani melalui internet, maka Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI, melakukan penyempurnaan pembayaran pajak online melalui Modul Penerimaan Negara Generasi Dua (MPN G2). MPN G2 ini dikembangkan dengan membangun Sistem Settlement dari Ditjen Perbendaharaan dan terintegrasi secara langsung dengan aplikasi billing yang dikembangkan oleh Ditjen Bea dan Cukai, Ditjen Pajak dan Ditjen Anggaran.

MPN G2 sendiri merupakan sistem penerimaan negara yang menggunakan surat setoran elektronik berdasarkan sistem billing dengan kode billing berupa kode identifikasi atas suatu jenis pembayaran atau setoran yang akan dilakukan wajib pajak. Dengan MPN G2 ini, transaksi pembayaran pajak nasabah ke Bank menjadi lebih mudah karena nasabah cukup memberikan info kode billing untuk melakukan pembayaran pajaknya disetiap kanal pembayaran pajak yang disediakan oleh bank. Menurut Arief Rahman Hakim, Kasubdit Manajemen Penerimaan dan Pengeluaran Kas Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu RI, saat ini sudah ada 49 bank yang telah menjadi memasukan MPN G2 dalam fitur internet banking mereka, “Awal tahun nanti akan ada 6 bank lagi yang siap launching MPN G2 mereka, “ ujarnya.

Arief juga mengatakan bahwa saat ini pihaknya dalam hal ini Ditjen Perbendaharaan, telah menyiapkan kapasitas sistem onlinenya hingga bisa melayani 40 juta transaksi per hari, “Padahal rata-rata transaksi kan 50 juta per tahun, nah kami siapkan hingga 40 juta per hari untuk menghindari sistem melambat saat peak season,” jelasnya.

Permata Bank adalah salah satu bank yang sudah siap menjalankan MPN G2 sebagai fitur layanan baru dalam Permata Bank E-Business, “Kami akan siap melayani mulai awal 2016 nanti,” jelas Rubby Harijono, Head, Transaction Banking Permata Bank. Menurut Rubby, secara teknikal pihaknya sudah menyiapkan kapasitas yang akan mampu mengakomodasi layanan baru ini. Sebelumnya jumlah transaksi Permata E-Business khususnya dari korporasi, mencapai 400 ribu transaksi per hari, dengan total nasabah korporasi mencapai 2 ribu nasabah. “Nantinya dengan adanya fitur MPN G2 kami berharap akan meningkatkan transaksi internet banking kami khususnya e-business,” ujar Rubby.

Harry Arfianto, Head, Cash Product and Channel Management Permata Bank, mengungkapkan, selama ini fitur yang menjadi andalan e-business Permata Bank adalah fitur transaksi dan informasi, serta layanan ADC (Automatic Data Center) dan ADR (Automatic Data Reciever), “Karena fitur ini mampu melayani hingga ribuan item dan tanpa harus login, sehingga ini menjadi favorit nasabah korporasi kami,” ujarnya. Kedepan dengan adanya tambahan fitur MPN G2 ini, Harry berharap akan menjadi fitur favorit berikutnya. Meski demikian Harry mengaku, kedepan pihaknya masih harus menambah dan mengembangkan beberapa bagian dalam MPN G2 yang ada di Permata Bank, salah satunya adalah layanan create billing, “Untuk awal para wajib pajak yang menjadi nasabah kami masih harus melakukan create billing sendiri, kedepan akan kami tambahkan layanan tersebut,” ungkapnya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved