Technology

Olympus Luncurkan Olympus Pen E-P5

Olympus Luncurkan Olympus Pen E-P5

Dunia fotografi sangat lekat dengan teknologi terutama bagi fotografer profesional. DSLR menjadi primadona bertahun-tahun lamanya untuk kelas kamera profesional. Namun sejak Olympus mengembangkan produk kamera mirror less di tahun 2009 , produk ini bisa dibilang dapat menggantikan posisi kamera DSLR sebagai kamera profesional.

Pengembangan teknologi yang sudah dilakukan oleh Olympus untuk membuat kamera yang mudah dibawa, namun memiliki performa layaknya DSLR membuahkan Olympus Pen E-P5. Setelah sebelumnya sukses dengan Olympus Pen E-P1 di tahun 2009, tahun lini kamera mirror less dari Olympus diluncurkan kembali.

“Setelah bekerja sama dengan PT Perdana sebagai distributor resmi Olympus selama 10 tahun, kami meluncurkan seri terbaru kamera Olympus Pen E-P5 untuk penggembar fotografi di Indonesia. Bagi kami pengembangan teknologi pada kamera ini begitu penting sehingga kami mengembangkan teknologi ini dengan semangat yang postif bahwa kamera ini bisa diterima dengan baik,” ujar Seiki Yamamoto, General Manager Olympus Corporation of Asia Pacific Imaging Business Division Southeast Asia and Oceanic.

Kamera yang dibanderol dengan harga Rp 14,4 juta untuk E-P5 14-22 mm dan Rp 16,2 juta untuk E-P5 17m ini masuk dalam kategori high end produk yang menyasar pembeli kalangan middle to high. Dengan harga yang tinggi Olympus Pen E-P5 menawarkan performa terbaik sekelas dengan DSLR yang beredar saat ini.

Shutter speed pada kamera ini 1/8000 setara dengan shutter speed yang ada di kamera professional. Tak hanya itu saja kamera ini bisa terkoneksi dengan perangkat tablet sehingga memungkinkan Anda melakukan penggambilan gambar melalui perangkat tablet. Kamera ini juga dilengkapi dengan wi-fi dan desain yang apik dan mewah.

Indonesia bisa dikatakan memiliki kontribusi yang rendah jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia lainnya. Seperti yang disampaikan oleh Seiki, kontribusi terbesar dalam hal penjualan masih dipegang oleh Hong Kong, namun Indonesia masih memiliki pasar yang cukup luas.

“Jika dibandingkan dengan negara lain mungkin Indonesia masih bisa dibilang kecil dalam konribusi, namun saya yakin aka nada pertumbuhan yang signifikan untuk tahun ini. Saya memilki ekspektasi akan ada peningkatan sebanyak 15%,” tegasnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved