Technology

Pantau Pasien Corona, Kominfo Luncurkan Aplikasi TraceTogether

Aplikasi TraceTogether yang diluncurkan Pemerintah Singapura untuk melacak warga yang berpotensi tertular wabah Corona (Foto:nextren.grid.id)
Aplikasi TraceTogether yang diluncurkan Pemerintah Singapura untuk melacak warga yang berpotensi tertular wabah Corona (Foto:nextren.grid.id)

Pemerintah dan operator telekomunikasi akan segera meluncurkan aplikasi TraceTogether untuk memutus rantai penyebaran virus corona atau Covid-19. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate mengatakan aplikasi ini serupa dengan yang sudah diluncurkan pemerintah Singapura.

“Ini aplikasi dari anak negeri, dibuat untuk mampu melakukan tracing (penelusuran), tracking (pelacakan), dan fencing (pengurangan), usaha kami memutus jalur sebaran virus dengan baik dan cepat,” kata Johnny dalam konferensi pers online di Jakarta, Kamis, 26 Maret 2020.

Upaya ini dilakukan pemerintah di tengah meluasnya virus corona. Sampai hari, sudah ada 893 orang di Indonesia yang terinfeksi virus corona. 78 di antaranya meninggal dunia dan 35 berhasil sembuh.

Johnny tidak menjelaskan operator telekomunikasi apa yang akan mengembangkan aplikasi ini. Ia hanya mengatakan aplikasi ini bakal terpasang di semua telepon genggam milik pasien positif virus corona. Nantinya, peringatan akan diberikan kepada pasien jika mereka bergerak melewati lokasi isolasi.

Selain itu, pasien juga diminta memberikan nomor telepon genggam atau handphone (hp) mereka secara sukarela. Sebab, aplikasi ini juga berfungsi untuk memberikan penanganan darurat kepada pasien. Dengan begitu, Kementerian Kesehatan pun bisa berkomunikasi dengan para pasien yang membutuhkan penanganan darurat.

Sebelum Indonesia, Singapura sudah meluncurkan aplikasi TraceTogether ini sejak 21 Maret 2020. Namun lewat aplikasi ini, pemerintah juga bisa mengidentifikasi mereka yang kontak dengan pasien positif virus corona.

TraceTogether memanfaatkan pertukaran sinyal Bluetooth dari jarak dekat untuk mendeteksi pengguna lainnya yang berada dalam jarak sekitar dua meter. Data pelacakan akan disimpan di penyimpanan lokal ponsel, dilindungi enkripsi, dan aplikasi tidak akan meminta informasinya lainnya.

Kementerian kesehatan hanya akan mendapatkan data jika pengguna mengirimkannya ke mereka, ketika yang bersangkutan dinyatakan positif terinfeksi virus. “Sistem melindungi privasi pengguna dari pengguna lainnya,” kata Menteri Bidang Komunikasi Singapura, Janil Puthucheary, dikutip dari Reuters, Sabtu 21 Maret 2020.

Dalam pelaksanaannya, pemerintah Singapura sebatas merekomendasikan aplikasi itu kepada semua warganya, tidak sampai mewajibkan mengunduhnya. Aplikasi TraceTogether juga dipastikan akan dihentikan jika wabah sudah reda.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved