Technology

Pewarna Tekactive, Selamatkan Lingkungan dari Dampak Limbah Batik

Oleh Admin
Pewarna Tekactive, Selamatkan Lingkungan dari Dampak Limbah Batik

Pembuatan batik menghasilkan dampak negatif pada lingkungan yang tidak kecil. Pewarna yang digunakan tidak semuanya terserap di kain. Sebagian warna terbuang sehingga mencemari, misalnya, sungai. Tetapi, sekarang telah hadir sebuah solusi, yakni pewarna Tekactive, yang disebut sebagai pewarna batik ramah lingkungan.

tekactive batik pewarna“Tekactive kami ini dari pastanya, atau katakan dari chemical-nya. Kalau dari alat dan sistemnya seperti biasa, tidak berubah,” ujar Frits Tedjakuntara, penggagas Tekactive, kepada SWA Online, di sela-sela acara Kongres Diaspora Indonesia II, di Jakarta, Selasa (20/8/2013).

Industri batik di Tanah Air telah berkembang seiring dengan penggunaan pakaian batik yang telah mewabah. Apalagi Batik telah diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO. Sehingga promosi dan penjualan batik sudah melanglang buana.

Seiring dengan bertumbuhnya pembelian batik, maka semakin gencar pula industri memproduksinya. Tetapi, proses pembuatan batik ini ternyata tidak ramah lingkungan. Pewarna yang digunakan tak terserap secara sempurna. Sekitar 25 persen pewarna ternyata terbuang menjadi limbah. Pengolahan limbah industri batik, maupun tekstil, pun tak murah. Bisa mencapai US$ 70-120 per meter kubik air limbah.

tekactive frits“Di sini kita bicara batik printing yang disablon ya. Kalau batik yang menggunakan malam itu kan produksinya terbatas, itu sedikit. Memang tetap mengotori lingkungan tapi jumlahnya kecil. Industri printing yang semakin bertumbuh itu yang mengotori. Apalagi UKM-UKM (yang memproduksi batik) arahnya sudah ke sablon,” terang dia yang merupakan Diaspora Indonesia yang berdomisili di Perth, Australia.

Berapa lama meneliti sehingga akhirnya bisa menghasilkan Tekactive ini?

Ini yang meneliti kawan baik saya di Jerman. Memakan waktu beberapa tahun. Tidak mudah. Karena ini teknologi tanpa air. Teknologi tanpa air sebenarnya sudah ada, cuma hasilnya luntur dan kainnya jadi kaku. Produk ini sudah dipatenkan di Indonesia.

Kalau produk Tekactive ini apa keunggulannya?

Ini bisa hemat air dan energi. Energi itu misalnya dalam proses pengeringan, kan matahari terbatas. Kalau konvensional menggunakan air, misalnya 100 persen, ini pemakaian air sekitar separuhnya. Ini tidak luntur karena tidak perlu proses pencucian. Tekactive ini bisa digunakan hampir di semua bahan kain. Tekactive adalah masa depan karena air itu makin sulit. Kita harus menjaga kelestarian air, tapi kelestarian batik juga harus dijaga.

Produk ini menyasar industri batik skala apa?

Pasta Tekactive ini termasuk yang sophisticated, sarat dengan teknologi. Tetapi, ini pun bisa digunakan oleh UKM sampai ke tingkat pabrik batik yang sarat dengan investasi.

Nah, karena dia itu konsepnya green, kesannya kan mahal. Kalau seperti itu orang tidak mau menggunakan karena akan menggerus keuntungan. Karena itu kami membuat di Indonesia. Kalau harus impor akan mahal sekali. Supaya harga bisa ditekan, Tekactive dibuat di Indonesia. Produksi dilakukan di Tangerang, dan sudah berproduksi.

Sebagai langkah untuk mengenalkan lebih jauh Tekactive ini kepada para pelaku industri batik, Gerakan Batik Peduli Lingkungan pun dibentuk. Tujuan gerakan itu untuk melestarikan batik tetapi juga menyelamatkan lingkungan. “BPL ini merupakan sebuah kegiatan penyadaran sekaligus aksi penyelamatan lingkungan yang juga memberikan nilai lebih pada industri printing motif batik yang berkontribusi besar terhadap kerusakan lingkungan,” ujar Sutikno Tjokrorahardjo, Presiden Direktur PT Terang Tata Sakti, selaku distributor utama Tekactive di Indonesia.

Gerakan tersebut menyasar sejumlah kota sentra industri batik, seperti Pekalongan, Solo, Jogja, dan Madura. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah pengenalan produk pewarna ramah lingkungan yang tetap memberikan warna yang cerah dan tajam, dan bisa digunakan untuk semua serat tekstil, termasuk jenis sutra. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved