Technology

SAS Indonesia: Pengelolaan Data Tingkatkan Kualitas Bisnis

SAS Indonesia: Pengelolaan Data Tingkatkan Kualitas Bisnis
Peter Sugiapranata (kiri) selaku Sales Director SAS Indonesia, Deepak Ramanathan (tengah) selaku Chief Technology Officer SAS Asia Pacific, dan Veerabhadra Chamarthi selaku Regional Technology Strategist SAS Asia Pacific

Peter Sugiapranata (kiri) selaku Sales Director SAS Indonesia, Deepak Ramanathan (tengah) selaku Chief Technology Officer SAS Asia Pacific, dan Veerabhadra Chamarthi selaku Regional Technology Strategist SAS Asia Pacific

Memasuki era Internet of Things, sebuah konsep terintegrasinya segala objek di sekitar kita dengan internet yang memungkinkan untuk mentransfer data untuk kemudian menjadi informasi, maka pengelolaan data kini menjadi faktor penting bagi seluruh sektor bisnis.

Menurut hasil penelitian ABI Research, diperkirakan sekitar 30 juta objek akan saling terhubung pada tahun 2020. Hal ini akan berpengaruh terhadap peningkatan volume dan lalu-lintas data. Setiap keputusan perusahaan, perubahan, ataupun interaksi dengan konsumen harus didasarkan pada manajemen data yang berkualitas.

Untuk meningkatkan penggunaan data management dan analytics, SAS (Statistical Analysis System) Institute Indonesia, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang business analytics dan business intelligence software, mendorong pelaku bisnis dari berbagai skala dan sektor untuk memanfaatkan potensi dari data agar mendapat insight bagi perusahaannya. “Keputusan yang tepat datangnya dari data yang akurat, kemudian dianalisis secara tepat dan cepat,” kata Peter Sugiapranata, Sales Director SAS Indonesia.

Sebagai proses untuk mendorong penggunaan manajemen data yang berkualitas, SAS menggelar Exclusive SAS Forum dengan tajuk “Take Charge of Your Data Here and Now” yang dihadiri oleh sejumlah praktisi TI dan pelaku bisnis dari berbagai sektor.

Berdasarkan CIO Market Pulse Survey 2014, beberapa tantangan yang dihadapi perusahaan dalam manajemen data diantara sebanyak 42% menyatakan bahwa sumber data yang banyak, tidak terstruktur, dan kompleks merupakan tantangan terbesar. Sebanyak 37% menghadapi data perusahaan yang tidak terpadu, 31% tidak memiliki pedoman dalam penataan data, dan 28% kesulitan untuk menyusun strategi data yang menyeluruh.

Beberapa hal yang harus diperhatikan perusahaan untuk menghadapi tantangan tersebut diantaranya adalah melakukan penataan dan pengaturan data, koordinasi dengan disiplin pengelolaan data lainnya, dan profiling yang lebih mendalam.

Peter mengungkapkan bahwa pengelolaan kualitas data telah menjadi isu utama bagi perusahaan. Strategi dalam mengelola data yang baik mampu mengoptimalkan pertumbuhan dan inovasi bagi perusahaan menuju diferensiasi yang kompetitif.

Adapaun menurut Deepak Ramanathan, Chief Technology Officer SAS Asia Pacific, pebisnis dapat memanfaatkan sumber data untuk menghasilkan pandangan yang lebih holistik. “Analisis data yang efektif dapat mengungkap pola dan korelasi tersembunyi, serta pengetahuan mendalam untuk mengambil keputusan,” ujar Deepak pada Rabu (8/10).

Dari semua tren teknologi yang sedang berlangsung sekarang, Internet of Things adalah salah satu hal yang akan memberi kesempatan besar bagi perusahaan-perusahaan apabila mereka mampu memanfaatkan pengelolaan data yang berkualitas. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved