Technology

Solusi Hindari Infeksi Malware yang Mengancam Smartphone

Solusi Hindari Infeksi Malware yang Mengancam Smartphone

Pengguna smartphone yang senang melakukan download konten-konten gratis,berhati-hatilah bila ancaman terhadap mobile security selalu mengintai. Karena bila terdeteksi malware bisa mencuri data-data penting berupa email, SMS, call logs, foto, video dan lainnya, yang kadang dipergunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, sehingga menimbulkan kerugian bagi pemilik smartphone tersebut.

Berdasarkan riset NQ Mobile, tahun 2010 ditemukan 6.760 kasus malware, sedangkan tahun 2011 ditemukan 24.794 kasus dan hingga Q3 tahun 2013 ditemukan 41.051 kasus. “Angka ini menunjukkan pertumbuhan mobile malware, mengalami pertumbuhan dua kali lipat tiap tahunnya,” kata Isnur Rochmad, Country Manager NQ Mobile Inc., dalam Media Talkshow bertema “Mobile Security Outlook 2013” yang digelar di Jakarta, Kamis (31/1).

Isnur menambahkan, saat ini di dunia lebih dari 22,7 juta mobile devices yang terinfeksi mobile malware sampai dengan Q3 2012. Lima negara teratas dengan jumlah mobile device yang terinfeksi adalah China (23.3%), US (20.5%), India (18.4%), Rusia (13.2%) dan Inggris (8.3%). Secara umum tren mobile malware sangat dipengaruhi dari popularitas dari platform operating system dan yang banyak diserang adalah Android (94,7%), symbian (4,2%) dan windows mobile (0,9%). “Android terbanyak karena selama ini Android merupakan OS yang paling populer untuk ponsel pintar,” kata Isnur.

Ben Siagian, Country Manager Qualcomm Indonesia, membenarkan, meningkatnya serangan malware terhadap smartphone seiring dengan meningkatnya permintaan smartphone yang diprediksi hingga 2011-2016 akan mencapai 5 miliar unit. Begitu di Indonesia, berdasarkan data data GfK, pertumbuhan smartphone di Indonesia rata-rata 20% per tahun. Bila tahun lalu permintaan smaratphone dan tablet mencapai 10 juta unit, maka tahun ini diprediksi akan mencapai 13 juta unit.

Menurut Isnur, infeksi malware ke smartphone melalui aplikasi, website, download link, dan pencurian data dari smartphone yang hilang. Melalui piggybacking populer apps misalnya yakni menambahkan aplikasi malware ke aplikasi popular dan membuat file aplikasi baru. Kemudian mendistribusikan aplikasi dengan malware tersebut dengan berbagai cara, bisa melalui application store maupun di portal. Aplikasi yang sering menjadi target piggybacking adalah game, powerful utility dan juga pornography.

Untuk mencegah serangan malware, NQ Mobile sebagai perusahaan yang bergerak di bidang mobile security, memiliki tips antara lain; gunakan password pada perangkat mobile, undush sesuatu dari website resmi, tidak sembarang mengklik URL atau alamat webiste yang tidak dikenal, cek dan ricek keaslian aplikasi yang digunakan, gunakan sofware pengamanan informasi pribadi, dan lain-lain.

Sebagai pemerhati gadget, Lucky Sebastian, membenarkan belakangan ini serangan malware terhadap smartphone terus meningkat. Tahun ini ada rumor yang menyebutkan akan ada sekitar 1 juta jenis malware yang siap menyerang smartphone kita. “Prinsipnya pengguna smartphone harus mulai aware dengan ancaman yang serius ini. Apalagi install aplikasi gratis, bisa jadi aplikasi ini terinfeksi malware/virus,” katanya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved