Sony mengkonfirmasi pembelian bisnis sensor gambar sesama reksasa teknologi Toshiba. Pembelian bisnis ini dikabarkan bernilai US$ 155 miliar atau sekitar Rp 2,1 triliun.

Kamera Sony XPeria Z2 (www.digitaltrends.com)

Pembelian ini terjadi setelah dalam beberapa bulan terakhir tersebar isu pembelian sensor Toshiba. Sebelumnya Sony juga sempat memutuskan untuk melakukan spin off Divisi Sensor mereka menjadi perusahaan terpisah pada Oktober lalu. Perusahaan tersebut diberi nama Sony Semiconductor Solution, seperti yang dilansir Slashgear.com, Minggu 6 Desember 2015.

Bersama dengan pembelian Toshiba ini, memungkin Sony untuk mengamankan dirinya sebagai provider penyedia sensor kamera dan smartphone.

Seperti yang pernah disampaikan dalam negosiasi awal antara Sony dan Toshiba. Sony akan mengambil alih pabrik yang memproduksi sensor, termasuk didalamnya karyawan dan segala peralatan yang ada.

Pabrik ini sendiri diketahui berada di Oita, Jepang. Segala aktivitas yang dilakukan di pabrik Toshiba itu akan menjadi bagian dari Sony Semiconductor Solutions. Kesepakatan ini akan berjalan sekitar Maret 2016.

Bisnis sensor gambar pada Sony merupakan aset paling penting yang dijaga perusahaan. Bisnis ini merupakan lini paling sukses dan paling bertumbuh.

Sony pada 2014 lalu sempat mendominasi pasar sensor gambar dengan porsi 40 persen. Termasuk didalamnya produksi untuk iPhone 6 dan Samsung Galaxy S6.

Adapun Toshiba cenderung ingin menjual sebanyak mungkin bisnis mereka yang tidak terlalu dibutuhkan, setelah sebuah skandal akutansi terkuak pada Juni lalu dan mengancam keberlangsungan perusahaan.

Bahkan perusahaan tengah melakukan restrukturisasi besar untuk memaksimalkan pendapatan dan menebus US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 16,2 triliun pada laba operasi berlebihan mereka.

Tempo.co