Menjelang diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, Indonesia harus bergerak menuju bentuk ekonomi baru yang berbasis pengetahuan dan berlandaskan modal intelektual plus kreativitas manusia (knowledge-based economy). Salah satunya mendorong berbagai inisiatif dan kolaborasi antara berbagai pihak untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di masyarakat melalui teknologi.

“Melalui Startup Sprint, kami ingin mendorong masyarakat agar memulai bisnis dengan menciptakan solusi atas permasalahan sosial menggunakan teknologi,” ujar Nayoko Wicaksono , Representatif dari Group EMTEK dan Founder dari Seekmi.com.

Sartup Sprint adalah sebuah kompetisi bagi perusahaan rintisan berbasis teknologi untuk mencari solusi yang bermanfaat dan menyelesaikan berbagai permasalahan besar negeri ini dan membuka kesempatan bagi perusahaan rintisan digital yang berasal dari Surabaya untuk tumbuh menjadi perusahaan global.

Start Surabaya adalah sebuah program inkubasi dan akselerasi perusahaan rintisan (startup) kreatif berbasis teknologi, yang memiliki misi agar anak muda Surabaya dapat meluncurkan bisnis atau produk berbasis teknologi yang berdampak positif dan memberikan nilai tambah kepada masyarakat.

Surabaya merupakan salah satu pusat perekonomian dengan tingkat pertumbuhan yang sangat cepat. Dengan jumlah penduduk yang mencapai sekitar 3.110.187 orang di tahun 2012, Surabaya berkembang sebagai Kota Metropolitan. Program dengan multistakeholders approach ini adalah inkubator di tingkat kota yang pertama kalinya diadakan di Indonesia.

Sumber Foto: dailysocial.net

Dengan mengusung kerja sama dan kolaborasi antara berbagai elemen Academician, Business, Community – Government, Media Technology (ABC-GMT), para stakeholder yang terlibat secara bersama-sama ingin memajukan Surabaya menghadapi tantangan MEA mulai 31 Desember 2015 melalui pemberdayaan anak muda yang kreatif dan inovatif.

Selama tiga bulan pertama, para peserta akan digembleng untuk menjalani aktivitas berupa kombinasi workshop, seminar, konsultasi serta pelatihan yang dibantu mentor dan fasilitator berpengalaman dan ekosistem (ABC-GMT). Mereka akan menjalani serangkaian proyek yang akan membantu mereka menciptakan startup mulai dari ide hingga eksekusi. Selain itu jdibekali dengan berbagai pelatihan soft skill yang bisa membantu mengembangkan kemampuan diri dan kepribadian mereka sebagai calon pebisnis kreatif berbasis teknologi. Terdapat lebih dari 60 Universitas di Surabaya yang merupakan sebuah tempat yang tepat untuk menciptakan ekosistem perusahaan rintisan teknologi yang dibangun oleh anak muda.

Sebanyak 10 finalis akan berkesempatan untuk dibimbing oleh para mentor berpengalaman dan mendapatkan fasilitas untuk bekerja di coworking space terbaik di Surabaya, Forward Factory bersama dengan beberapa techno start up nasional terbaik. Selain itu tiga tim terbaik juga akan mendapatkan hadiah senilai Rp 50 juta dan 7 tim lainnya mendapatkan Rp 25 juta . Pemenang utama akan mendapatkan hadiah sebuah perjalanan ke Silicon Valley untuk berkunjung dan bertukar pengalaman dengan para pelaku industri teknologi kelas dunia.

Selanjutnya Startup Sprint, pihak penyelenggara telah mengadakan roadshow di berbagai kampus di Surabaya, yaitu Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Universitas Airlangga, Universitas Ciputra, Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Surabaya dan Universitas Kristen Petra. (EVA)