Trends

Teleperformance Indonesia ikut ambil bagian pada World Tree Day 2021

Teleperformance Indonesia ikut ambil bagian pada World Tree Day 2021

Teleperformance Indonesia (TPID) memanfaatkan momentum World Tree Day 2021 yang jatuh pada hari Minggu, 21 November 2021 dengan menggelar kegiatan yang bertemakan ‘Harmonisasi Pelestarian LIngkungan dalam Pengembangan Desa Wisata’ melalui penanaman 2.000 bibit Mangrove, edukasi pelepasliaran Tukik dan membersihkan pantai di Pantai Trisik, Kulon Progo, Jawa Tengah.

Dalam kegiatan ini TPID bekerja sama dengan Green Edelweiss Foundation (GEF), yayasan yang berfokus terhadap isu dan pelestarian lingkungan di berbagai wilayah di Indonesia. CEO Teleperformance Indonesia Michael Wullur mengatakan pihaknya memiliki program CSR yang kami sebut dengan Citizen of the Planet yang berkomitmen dalam pelestarian lingkungan agar bumi menjadi tempat yang lebih baik. Bulan September 2021 berpartisipasi dalam World Cleanup Day. Kegiatannya dalam bentuk membersihkan pantai serta menanam mangrove di Pulau Semak Daun, Kepulauan Seribu dan lainnya.

“Penanaman pohon mangrove ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem baru yang memberikan banyak manfaat bagi keseimbangan lingkungan, pencegah abrasi, dan tentunya berdampak multiguna bagi perekonomian masyarakat sekitar. Dan juga sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah akan rehabilitasi hutan mangrove di Indonesia,” ujarnya.

Dalam melakukan kegiatan ini, Teleperformance Indonesia tetap mengedepankan protokol kesehatan yang ketat yaitu dengan mewajibkan seluruh peserta yang ikut dalam acara ini sudah menyelesaikan vaksinasi COVID-19 dosis kedua, memberikan hasil tes swab antigen negatif COVID-19 sebelum mengikuti acara, selalu menggunakan masker dan menjaga jarak selama kegiatan berlangsung.

Direktur Eksekutif Green Edelweiss Foundation Ayi Subing mengatakan, pihaknya mengapresiasi komitmen Teleperformance Indonesia dalam pelestarian lingkungan, melalui momentum World Tree Day. “Kami menginisiasi program Harmonisasi Pelestarian Lingkungan dalam Pengembangan Desa Wisata. Selain melakukan upaya konservasi di Pantai Trisik dengan penanaman mangrove, pelepasan tukik dan bersih pantai, bersama masyarakat khususnya Pokdarwis Banaran mengupayakan wilayah ini menjadi wisata konservasi, mengingat begitu banyaknya potensi yang terabaikan dan perlu dukungan dari pemerintah setempat,” jelasnya.

Menurut Ayi, wisata konservasi selain memberikan kelestarian terhadap lingkungan di sekitar pantai Trisik, juga memberikan manfaat sebagai tempat edukasi, penelitian dan juga rekreasi yang memberikan pendapatan untuk masyarakat setempat. Pun, pantai itu memiliki potensi wisata yang luar biasa. Keindahan alam pesawahan, hasil kerajinan batik yang khas desa Banaran, kesenian tarian serta fasilitas permainan tradisional daerah serta sungai Progo yang membentang di tengah desa dapat dikembangkan menjadi desa wisata yang potensial.

Keindahan ini tentu saja menggugah TPID Yogyakarta, dengan penuh semangat bersama para petani turut menanam padi di sawah,dilanjutkan belajar membatik khas Desa Banaran, yang dikenal dengan nama Batik Gemblung Banaran serta permainan tradisional lainnya yang memberikan sensasi dan kekayaan budaya khas desa itu.

“GEF bersama TPID Yogyakarta telah mengeksplorasi bagain potensi desa Banaran dan masih banyak lagi yang dapat dikembangkan untuk menjadikan Desa Wisata, tinggal pengemasan dan peningkatan SDM masyarakatnya yang perlu kita bantu,” jelas Ayi.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved