Marketing Trends

Tex Saverio: Desain Indonesia Sudah Punya Nama di Pasar Internasional

Tex Saverio, Desainer Indonesia yang diapresiasi selebritis Hollywood

Desainer busana Indonesia, Tex Saverio kembali akan menggarap peluang pasar di kalangan selebritis Hollywood, setelah karya-karyanya dikenakan Lady Gaga dan Jennifer Lopez beberapa waktu lalu.

Sebenarnya seperti apa pandangan dunia terhadap karya desain fashion dari Indonesia? Apa saja tantangan dan strateginya untuk bisa berkompetisi di industri fashion dunia? Berikut wawancara jurnalis SWA Online, Arie Liliyah dengan Tex Saverio saat meluncurkan hasil desainnya untuk perhiasan.

Apa tantangannya membuat desain untuk perhiasan ?

Pengalaman menghadapi sekian banyak klien yang karakternya beda-beda, jadi gimana caranya supaya bisa merangkul klien yang berbeda-beda karakter ini. Ada yang feminin, ada yang sporty, ada yang glamour dari situ terciptalah ide lima unsur ini, air, api, angin, metal dan earth.

Setiap elemen itu dipikirkan karakternya masing-masing kemudian diformulasikan ke desainnya. Prosesnya itu panjang, dan memang desain perhiasan ini adalah sesuatu yang baru buat saya. Saya pelajari lebih jauh untuk ide awal munculnya empat elemen itu sebetulnya tidak lama, sekitar 2 bulan awal sudah dapat, tapi dari ide yang sangat universial itu kemudian mau dibikin wujudnya dalam perhiasan, misalnya angin bagaimana merepresentasikan angin dalam bentuk perhiasan.

Anda sendiri dengan adanya kolaborasi ini ke depannya apakah akan semakin fokus ke perhiasan atau fashion?

Kalau sekarang karena masih bekerja sama dengan brand perhiasan, maka ini masih akan diteruskan, tetapi fashion juga tetap jadi core saya.

Sekarang untuk yang fashion sedang menggarap apa saja ?

Ada beberapa klien, tapi yang sedang membutuhkan fokus besar saat ini adalah saya sedang buatkan baju buat finalis Putri Indonesia yang akan maju ke panggung internasional. Jadi harus dipikirkan matang konsepnya karena kan ini akan mewakili Indonesia. Tapi konsepnya nanti ya akan di sahring oleh Yayasan Putri Indonesia, tapi yang pasti dari desainnya sesuai karakter finalis Putri Indonesianya itu. Sebab, ini pertama kalinya saya berkolaborasi dengan Putri Indonesia. Memang tahun-tahun sebelumnya sudah diminta tapi saya bukan menolak, tapi waktu itu saya belum percaya diri, bisa nggak ya saya memenuhi standar mereka dan apakah si Putrinya apakah karakternya cocok dengan desain saya, karena kan saya tidak mungkin memaksakan rancangan saya yang tidak sesuai dengan karakternya, nanti jadi kurang bagus hasilnya. Desain saya kan ada strong-nya tetapi juga ada sisi yang femininnya.

Ke depan akan lebih fokus di Indonesia atau internasional ?

Kalau pasarnya, sekarang di Indonesia masih berkembang, tetapi permintaan dari luar juga makin banyak, karena kan sekarang dengan media sosial kita semakin mudah ya memasarkan karya-karya kita, saya pikir kuncinya adalah bangun citra yang bagus lewat sosial media dan pembuktian lewat karya, karena kan bisnis seperti desainer fashion kan bermula dari kepercayaan. Orang mempercayakan kepada saya untuk mewujudkan impian dia lewat rancangan saya. Jadi saya harus bisa jaga itu, dan benar-benar bisa membaca dan menerjemahkan keinginan klien. Belakangan banyak sekali dari luar yang datang untuk minta didesain oleh saya, beberap adalah selebritis juga.

Tapi kalau dilihat porsinya lebih besar mana?

Tetap masih yang lokal mayoritasnya, tapi dari luar juga tetap terus tumbuh permintaanya.

Nama-nama besar siapa saja yang mengenakan karya Anda selain Lady Gaga dan Jennifer Lopez ?

Iya beberapa selebritis dari Thailand juga, tetapi saya belakangan masih fokus dengan klien pemilik brand. Ada brand ready to wear, kemudian perhiasan seperti Mondial, kedepannya sih ada rencana untuk kembali menjajal Hollywood lagi, mulai dipertimbangkan lagi. bahkan mungkin nnati bisa juga masuk ke Hollywoodnya bersama dengan brand yang sudah menggadeng saya seperti Mondial ini.

Bagaimana peluang desain-desain Indonesia dalam fashion untuk berkompetisi di tingkat internasional seperti apa ?

Wah, sangat bagus sekali, saya sangat yakin sekali desain-desain dari Indonesia itu sangat diapresiasi bagus di luar. Ketika saya dipercaya Lady Gaga, itu menurut saya bukan tentang saya, tetapi itu artinya karya Indonesia itu bisa ada peluang untuk diterima di luar. Sekarang itu dengan media sosial sangat terbantu sekali untuk pemasaran, karya-karya kita bisa dilihat lebih luas. Problemnya cuma lebih kepada timing dan teknikal saja , misalnya mereka di Los Angels, mereka butuh cepat dalam satu minggu, maka kita harus bisa on time, padahal prosedurnya juga cukup panjang.

Apa kekuatan desain Indonesia sehingga bisa bersaing di luar negeri?

Pertama adalah craftmanship-nya kita itu sudah secara turun temurun sudah terbukti, dari jaman kerajaan dahulu kan, sampai sekarang industri dalam negerinya berkembang dan bersaing cukup kompetitif. Jadi craftmanship-nya kita itu bisa dibilang diatas rata-rata negara-negara lain. Bahkan selebriti di Hollywood banyak mengakui dan memakai, jadi ini sudah ada modal kita, tapi bagaimana caranya supaya bisa dilihat, diketahui lebih luas lagi dan kita bisa penuhi sesuai kebutuhan mereka.

Anda sendiri di awal menjajaki pasar internasional bagaimana strateginya?

Saya yang duluan pendekatan ke mereka, mepresentasikan diri dan karya saya, kemudian akhirnya bisa diterima. Jadi modalnya yakin dengan diri sendiri dan karya, baru kita bisa meyakinkan orang lain.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved