Listed Articles Marketing Trends

Tiga Gelombang Penjualan Blibli Selama Pandemi

Webinar Bisnis Bebas Krisis, Rabu (17/12/20). Executive Vice President of Operational Blibli, LIsa Widodo (kiri bawah)

Executive Vice President of Operational Blibli.com Lisa Widodo memaparkan perubahan pola belanja dari fase awal pandemi hingga kini berdasarkan data di Blibli.

Menurut Lisa, setidaknya ada 3 gelombang preferensi masyarakat dalam berbelanja berdasarkan data penjualan di Blibli. Pertama adalah fase panic buying di tiga bulan pertama masa pandemi. Produk yang banyak diburu di antaranya hand sanitizer, makanan kalengan, dan suplemen multivitamin.

Memasuki bulan keempat pandemi, masyarakat mulai “beradaptasi” lebih jauh dengan kebijakan pembatasan sosial. Dilihat dari data penjualan, sebagian masyarakat sibuk merenovasi kecil-kecilan kediaman mereka, seperti mengganti penerangan di rumah dengan sistem pintar berbasis ponsel. Termasuk juga pembelian sepeda dan aksesorisnya yang terlihat melonjak.

Di fase ketiga, masyarakat cenderung memilih produk atau jasa yang terkait dengan hiburan, fashion, tiket liburan, hingga mobil baru. “Promo penerbangan murah adalah salah satu yang paling cepat laku,” jelas Lisa.

Adapun kategori BlibliMart melonjak 2,6 kali selama pandemi dibandingkan sebelum pandemi. Kategori Health and Beauty meningkat 1,9 kali, Sports Equipment bertambah 1,8 kali, Toys & Video Games naik 1,8 kali, dan Home & Living meningkat 1,6 kali.

Selanjutnya, Produk-produk di Blibli yang peningkatan penjualannya konsisten adalah masker sekali pakai, makan segar dan beku, serta peralatan memasak.

Dari temuan riset dan preferensi konsumen di e-commerce tersebut, menurut General Manager Bayk , Arya Gumilar, daya beli atau dorongan masyarakat untuk spending pada dasarnya tidak banyak berubah. Ada banyak kalangan yang hanya mengubah alokasi belanja saja.

Yang tadinya spending untuk pergi nge-gym, kini beralih menekuni hobi olah raga bersepeda (mahal) dengan alasan tetap sehat dan daya tahan tubuh meningkat. Yang tadinya merogoh kocek untuk ngopi cantik di coffee shop, kini beralih masak di rumah dengan membeli cooking set (mahal) baru. Alasannya, memasak di rumah lebih hemat dan aman dari ancaman tertular Covid-19.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved