Marketing Trends zkumparan

Tiga Mahasiswa Indonesia Bertarung di Petualangan Red Bull 2018

Yoga Maulana Putra (ketiga kanan),Fikri Dwipambudi (tengah), dan Rifki Antariksa Pambudi (Kiri) saat acara konferensi pers di Jakarta. (Photo: Anastasia/SWA).

Tiga mahasiswa Indonesia mengikuti ajang kompetisi petualangan internasional yang bertajuk Red Bull Can You Make It ? 2018. Ketiga mahasiswa itu adalah Yoga Maulana Putra,Fikri Dwipambudi, dan Rifki Antariksa Pambudi. Ketiganya akan berada dalam satu tim yang sama dengan nama Garuda.

Ini merupakan ajang ketiga kalinya dan merupakan keikutsertaan perdana dari tim Indonesia. Nantinya mereka akan dipertemukan dengan 200 tim mahasiswa dari 60 negara di seluruh dunia untuk mengelilingi Eropa hanya dengan Red Bull sebagai mata uang satu-satunya.

“Kami mulai dari Stockholm, Swedia, kemudian ke Jerman, Denmark, dan diakhiri di Amsterdam dengan hanya Red Bull sebagi alat tukar. Tanpa uang dan kartu kredit,” ujar Fikri Dwipambudi, salah satu peserta yang tergabung dalam Tim Garuda.

Berawal dari pertemuan saat traveling yang merupakan hobi masing-masing, akhirnya mereka memutuskan untuk ikut dalam ajang petualangan ini. “Awalnya kami bertemu di event tour yang dibuat oleh Fikri, kemudian kami merasa satu frekuensi dan sepakat untuk ikut event ini. Tujuannya untuk membawa nama Indonesia dan mendapatkan pengalaman yang mungkin terjadi sekali seumur hidup,” ujarnya.

Event ini akan dilaksanakan selama satu minggu, dari tanggal 10 April hingga 17 april 2018. Tim juga harus menempuh jarak sepanjang 1153 KM dengan jarak check point mencapai 100-200 KM dan hanya dibekali 24 kaleng Red Bull. “Jadi nanti kalo seandainya kita menang challenge di setiap check point kita akan mendapatkan 24 kaleng Red Bull tambahan,” ujar Fikri saat acara konferensi pers.

Sebanyak 200 tim terpilih akan memulai perjalanan mereka dari 5 starting point yakni Budapest, Madrid, Mnchester, Roma, dan Stockholm. Mereka akan menyerahkan uang tunai, kartu kredit, dan telepon genggam mereka selama satu minggu. Peserta hanya dibekali handphone yang akan digunakan saat kondisi darurat dan 24 kaleng Red Bull yang nantinya dapat digunakan untuk menukar makanan, tempat tidur, dan transportasi.

Adapun penilaian mengacu pada media sosial, yakni banyaknya vote, social adventure, dan challenge point yang merupakan penilaian dari tim Red Bull.

Beberapa strategi telah dipersiapkan tim, salah satunya mempelajari kondisi rute, fisik dan mental. “Sejauh ini kami telah mempelajari rute yang akan kami lalui. Apalagi kami bertiga juga belum pernah ke Eropa. Perisapan termasuk fisik dan mental,” kata Fikri.

Mengenai tantangan terbesar yang akan dihadapi, mereka bertiga mengatakan tidur dan makan akan menjadi tantangan dalam ajang ini, Apalagi, tanpa gawai dan uang. “Mendapatkan tempat tidur dengan kaleng Red Bull akan sangat challenging. Namun, yang paling besar tantangannya adalah bagaimana cara agar menjaga mood satu sama lain agar petualangan ini berjalan dengan baik dan menyenangkan,” kata dia menutup penjelasan.

Editor : Eva Martha rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved