Management Trends zkumparan

Tiga Pilar Tranformasi BRI Agro Menjadi Bank Raya

Tiga Pilar Tranformasi BRI Agro Menjadi Bank Raya
Direksi PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga dalam acara public expose.

PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga (BRI Agro)mengubah namanya menjadi PT Bank Raya Indonesia Tbk. Saat ini, perseroan memang tengah melakukan transformasi bisnis model baru. Arah transformasi tersebut, menurut Kaspar Situmorang, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, akan menyasar segmentasi pasar baru yakni sektor gig economy atau pekerja formal.

“Setiap tahunnya, jumlah gig economy workers atau pekerja sektor informal di Indonesia meningkat secara konsisten, laju tersebut juga didorong oleh pandemi Covid-19,” kata Kaspar. Sebagai gambaran, jumlah gig economy workers meningkat sebesar 27,07% (YoY), sedangkan jumlah karyawan penuh waktu menurun sebesar 8,84% (YoY).

Kenaikan ini berkontribusi terhadap pertumbuhan angkatan kerja dengan penambahan sebesar 1,94 juta gig workers selama masa pandemi. Ke depan, sektor ini diproyeksikan akan menyentuh angka 74,81 juta pada tahun 2025. Ada 3 pilar yang akan dilakukan BRI Agro dalam proses transformasi. Ketiga pilar tersebut adalah pertama digital, dengan mengembangkan produk digital dari sisi lending dan saving secara end-to-end.

Kedua, Digitize, yaitu merubah proses bisnis menjadi lebih terdigitalisasi. Proses bisnis tersebut merupakan pengembangan bisnis secara O2O atau online to offline. Ketiga, revamp, yakni penataan kembali bisnis yang telah ada yang difokuskan pada shifting portofolio, revamp branch, mengoptimalkan efisiensi, serta memperkuat people & culture. “Harapannya mulai tahun 2022 kami siap sepenuhnya memasuki era bisnis digital,” ujar Kaspar menambahkan.

Di sisi lain, untuk mendukung transformasi digital secara keseluruhan, perseroan juga melakukan penguatan terhadap people & culture. Dalam hal ini, BRI Agro akan merekrut talent digital terbaik di industri. Selain melakukan transformasi di bidang digital, BRI Agro juga akan melakukan transformasi di bidang Network, Infrastructure, Model Bisnis, Produk dan Layanan, serta Portfolio Kredit baik dalam hal ticket size maupun kualitas.

“Kami akan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2.150.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham yang akan ditawarkan melalui PMHMETD atau 9,96% dari modal ditempatkan dan disetor penuh untuk penguatan modal,” kata dia menutup pembicaraan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved