Trends

Tingkatkan Kinerja, Nanotech Genjot Lini Usaha Farmasi dan Obat Herbal

Tingkatkan Kinerja, Nanotech Genjot Lini Usaha Farmasi dan Obat Herbal
Foto : Dok.NGI

PT Nanotech Global Indonesia (NGI) Tbk, optimis permintaan pasar di bidang alat kesehatan, farmasi, dan obat herbal serta kecantikan terus meningkat saat pandemi Covid-19. Menurut Komisaris Utama PT Nanotech Indonesia Global Tbk, Nurul Taufiqu Rochman, permintaan terhadap produk-produk untuk meningkatkan imunitas dan pencegahan penyakit meningkat relatif tinggi, salah satunya permintaan terhadap produk Propolis.

NIG memiliki satu anak usaha, PT Nano Herbaltama Internasional (NHI) yang berdiri sejak tahun 2019. NHI memiliki sebuah pabrik yang mempunyai fasilitas Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Diakui Nurul, omzet propolis cukup tinggi, potensinya bisa mencapai Rp 20 miliar per tahun, sedangkan metode produksi berbasis riset Nanoteknologi tersebut berpotensi untuk dipatenkan yang akan berlaku selama 20 tahun.

Karena itu, tambah Nurul, perseroan masih terus tumbuh dengan mengembangkan berbagai teknologi (termasuk alat kesehatan) yang diperlukan pada masa pandemi Covid-19 saat ini. “Pada masa mendatang, permintaan di sektor kesehatan, farmasi dan kecantikan akan terus meningkat sejalan dengan kebangkitan perekonomian Indonesia menyongsong negara maju,” katanya.

Direktur Utama PT Nanotech Indonesia Global Tbk, Suryandaru, menambahkan melihat potensi pasar yang cukup besar, pihaknya terus meningkatkan kapasitas. Terkait hal itu, guna menambah dana pengembangan usaha, NIG berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Maret 2022. “Dana yang terhimpun untuk meningkatkan kinerja perseroan, termasuk untuk lini usaha farmasi dan obat herbal,” kata Suryandaru.

Mengutip prospektus perseroan, sebesar Rp 16,70 miliar dana dari hasil Penawaran Umum Saham Perdana (initial public offering/IPO) akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure/capex) berupa pembelian mesin dan perlengkapan terkait jasa layanan teknologi kesehatan, kosmetik, dan farmasi dalam rangka mendukung pengembangan dan perluasan usaha SBU Kesehatan, Kosmetik, dan Farmasi termasuk untuk pengembangan produk dan teknologi.

NIG berencana melantai di BEI dengan mekanisme penawaran umum perdana saham IPO. Perseroan akan melepas 1.285.000.000 saham atau setara dengan sekitar 29,99%, sedangkan harga penawaran Rp 100 per saham. Perusahaan yang akan mengusung kode saham NANO itu diperkirakan mengantongi dana IPO sekitar Rp 128,5 miliar.

Berdasarkan prospektus perseroan, pendapatan neto NIG pada 2020 melonjak tiga kali lipat lebih, yakni dari Rp 4,70 miliar pada 2019 menjadi Rp 16,04 miliar. Sementara itu, hingga 30 Juni 2021, perseroan mengantongi pendapatan neto Rp 13,85 miliar.Dari total pendapatan per 30 Juni 2021, kontribusi produk Propolis tercatat sebesar Rp 5,09 miliar atau setara 37% dari total pendapatan neto.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved