Trends Economic Issues

Tingkatkan Kompetensi Melalui Kartu Prakerja

Tingkatkan Kompetensi Melalui Kartu Prakerja
Kartu Prakerja

Pemerintah akan kembali membuka program Kartu Prakerja Gelombang 48 di tahun 2023 mendatang. Sebelumnya Kartu Prakerja ini sudah dimulai sejak tahun 2020. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi angkatan kerja.

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari memastikan bahwa program ini telah membekali pesertanya, yang kini sudah mencapai 16,45 juta sampai akhir 2022, dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Riset yang dilakukan oleh Presisi Indonesia menemukan Kartu Prakerja berhasil meningkatkan kompetensi, produktivitas dan daya saing serta keterampilan wirausaha.

Dari survei evaluasi Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja pada 2021 menemukan bahwa 27 persen yang sebelumnya menganggur saat mengikuti pelatihan akhirnya telah bekerja, baik berkarya di sektor formal, pekerja lepas atau menjadi wirausaha. “Dalam melaksanakan Program Kartu Prakerja, beberapa tantangan dan lessons learned yang dihadapi adalah menjaga ekspektasi, operasionalisasi program, serta menjaga kualitas program,” katanya.

Dengan menjaga berbagai aspek tersebut, diharapkan Kartu Prakerja dapat terus mengembangkan perannya untuk membantu para pekerja meraih kesempatan yang muncul dalam bentuk berbagai profesi baru dan pekerjaan tradisional yang masih relevan di pasar kerja. Salah satu penerima manfaat Kartu Prakerja yakni Natalia yang menjadi content creator berkat Kartu Prakerja. dia pernah menjalani beberapa profesi seperti pegawai toko brand pakaian muslim populer di Jakarta dan bahkan pernah menjadi pekerja migran Indonesia di Hongkong sampai dengan 2018.

Pada 2019, setelah pulang ke Tanah Air, dia akhirnya bekerja membantu pengelolaan rumah makan saudaranya di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Namun, pandemi membuat akhirnya perempuan asal Kabupaten Subang itu akhirnya dirumahkan dan kembali menganggur. Kemudian dia mendaftar sebagai peserta Kartu Prakerja ketika Gelombang 6 dibuka pada pertengahan 2020. Meski demikian, dia baru diterima menjadi penerima manfaat pada Gelombang 21 pada 2021. Wanita berusia 33 tahun tersebut memilih pelatihan menjadi content creator dan pelatihan Bahasa Mandarin.

Telah mendapatkan ilmu membuat konten yang menarik, ia kemudian mulai mempraktikan ilmunya ketika membuat konten di Instragram, membuat resensi soal berbagai produk seperti perawatan kulit atau skincare. Dia memanfaatkan insentif yang didapat untuk membantu kariernya sebagai pembuat konten, membeli barang-barang yang berguna untuk mengambil foto dan video seperti tripod. Dia berharap Kartu Prakerja akan terus dilanjutkan untuk membantu individu yang mengalami hal seperti dirinya, bingung mencari pekerjaan dan membutuhkan kemampuan baru untuk bersaing di pasar kerja.

Untuk diketahui, di tahun 2023, pemerintah menganggarkan Rp 5 triliun. Nantinya penerima program Kartu Prakerja akan mendapatkan bantuan Rp 4,2 juta per individu dengan biaya pelatihan sebesar Rp 3,5 juta, insentif pasca pelatih Rp 600 ribu. Selain itu, mereka juga akan diberikan insentif survey sebesar Rp 100 ribu untuk dua kali pengisian survei.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved