Management Trends zkumparan

Tips Niagahoster agar Tidak PHK Karyawan Saat Krisis

Tidak semua industri mengalami kondisi krisis akibat pandemi COVID-19. Industri terkait TIK (teknologi informasi komunikasi), beberapa pelakukan meraup berkah. Mengingat banyak perusahaan memindahkan bisnisnya secara daring, kebutuhan untuk bisa meningkatkan aktivitas digitalnya pun meningkat.

Niagahoster perusahaan penyedia layanan web-hosting yang berlokasi di Yogyakarta, merasakan peningkatan bisnis selama pandemi. Menurut Ayunda Zikrina Head of Brand and Reputation Management Niagahoster saat ini perusahaan memiliki 325 ribu pelanggan terdaftar, 72 ribu pelanggan aktif dan 135 ribu domain aktif. “Pada kuartal pertama tahun ini active clents growth kami di angka 11,97%, sedang pada periode pertama tahun lalu 10,10%. Pertumbuhan menarik terjadi memasuki kuartal kedua, pada tahun lalu pertumbuhannya 5,2%, sedangkan tahun ini mencapai 19,76%,” ungkap Ayunda.

Untuk active service growth Niagahoster, ia menambahkan pada kuartal pertama tahun lalu berada di angka 14,27%, sedang pada periode yang sama tahun ini 20,40%. Memasuki kuartal kedua, pertumbuhan makin menarik yaitu di angka 25,13%,sedangkan pada periode yang sama tahun lalu active service growth berada di angka 8,49%.

Dengan pertumbuhan tersebut, tidak heran di kala perusahaan lain terpaksa mengurangi karyawan, justru Niagahoster kekurangan talenta digital, meski sebenarnya lamaran melimpah. Ini dikarenakan, pelamar tidak sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas yang dibutuhkan perusahaan.

Menurut Rheinjani Dora, Head of People and Office Operation Niagahoste, selama Januari-Maret 2020 perusahaan menerima CV (curicullum vitae) hingga 5000 lebih. Bahkan di April-Juni 2020 naik hampir 40% dengan jumlah CV yang masuk mencapai 7500 lebih. “Bahkan bulan Juli ini saja pelamar mencapai 7500, sayangnya tidak semua sesuai kriteria kami,” jelas wanita yang akrab disapa Dora.

Namun di sisi lain, data dari Bappenas 2020 memperkirakan angka pengangguran terbuka naik 4-5,5 juta orang. Pemerintah telah berupaya mempersiapkan SDM yang terampil dan bersaing, salah satunya dengan Kartu Prakerja. Tidak hanya mengandalkan pemerintah, di masa pandemi sektor industri juga ditantang untuk adaptif dan inovatif dalam mengelola talenta di internal perusahaan.

Dora berpendapat masa pandemi menjadi waktu yang baik untuk industri berbenah, baik dari sisi penyerapan tenaga kerja hingga pengelolaannya. Hal ini disampaikan Dora,dalam acara yang diadakan Niagahoster pada acara Virtual Career Fair pada 28 – 30 Agustus 2020, untuk mendiskusikan persoalan talenta digital Indonesia di masa pandem bersama para awak media.

“Pandemi ini menyadarkan kita bahwa peran industri bukan hanya untuk menyerap tenaga kerja, tetapi juga mengembangkan dan mengelola karyawan yang ada di dalam perusahaan tersebut,” imbuh Ayunda.

Ia mengatakan sebagia perusahaan yang masih bisa tumbuh di tengah pandemi, Niagahoster ingin berkontribusi sebagai perusahaan IT untuk turut menggerakkan perekonomian selama krisis ini. “Ada tiga upaya yang kami lakukan yaitu membantu bisis untuk mampu go online, menyerap tenaga kerja, dan mendorong kapasitas karyawan dengan membangunnya dari dalam perusahaan,” jelasnya.

Selain itu untuk masyarakat, dalam upaya #BuildSuccessOnline, Ayunda menambahkan perusahaan turut menggencarkan kapanye #DirumahAja, melalui media sosial, serta membantu promosi usaha milik pelanggan Niagahoster. Kedua, lebih banyak mengadakan event online melalui acara Niagahoster Lite Bites, Kelas WhatsApp Niagahoster, Webseries dan sebagainya. Ketiga, terus menghasilkan artikel blog dan video untuk membantu semua orang meraih kesuksesan online untuk bisnisnya.

Sedangkan untuk Hoster Ranger, sebutan untuk para karyawan Niaga Hoster, menurut Ayunda juga mereka melakuka beberapa upaya. Pertama terus memberikan internal sharing session, memastikan setiap karyawan terus meningkatkan kemampuan dan kapasitas diri. Kedua fasilitas mengikuti kursus dan seminar daring, sesuai minat dan pengetahuan pekerjaan. Ketiga menyediakan fasilitas free hosting dan domain untuk semua karyawan. “Kami berharap dengan free hosting dan domain karyawan juga mulai #BuildSucessOnline mereka,” tuturnya.

Dora melanjutkan, Niagahoster sebagai industri yang tidak terdampak pandemi, dengan membludaknya CV yang masuk ke perusahaan, melihat kondisi tersebut menunjukkan adanya persaingan kerja yang makin kompetitif, terutama di talenta digital. “Kami saat ini menerapkan 100% online hiring, on-boarding, dan working. Ini berlaku untuk semua calon karyawan dan karyawan yang bekerja saat ini,” tutur Dora.

Dalam pendapatnya, remote working atau WFH juga memiliki kelebihan dan tantangannya sendiri. Data dari International Labour Organization tahun 2017 yang dikutip Weforum mengatakan 41% pekerja remote dilaporkan memiliki level stres yang tinggi dibandingkan dengan pekerja kantoran yaitu 25%.

Membuat rumah menjadi tempat kerja yang nyaman dan produktif juga merupakan tantangan bagi para karyawan dan perusahaan. Niagahoster sendiri telah menerapkan 100% remote working, dan dan 48% karyawannya berada di luar Yogyakarta.

“Empati, adaptasi, dan over komunikasi adalah kunci utama pengelolaan karyawan di masa pandemi hingga new normal. Para stakeholders perusahaan harus memahami karyawan dari sisi personal, tidak hanya professional,” kata Dora.

Dora mengakui, produktivitas dan kesehatan emosional karyawan merupakan dua hal yang menjadi fokus utama perusahaan dalam pelaksanaan work from home. Dora merekomendasikan upaya aktif seperti penyediaan layanan psikolog, aktivitas bincang santai virtual, karaoke online, dan lainnya untuk menghilangkan kejenuhan bekerja di rumah.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved