Tokopedia bersama Kementerian Investasi Republik Indonesia (Kemenves RI)/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mendorong pegiat UMKM memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB) secara online.

Menurut Kemenves RI/BKPM, sistem Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko telah menerbitkan NIB sebanyak 1,8 juta di tahun 2022. Total usaha kecil yang telah memiliki NIB mencapai 8,5%, sedangkan usaha mikro mencapai 91,5% selama 2022.

Staf Khusus dan Juru Bicara Kementerian Investasi RI/BKPM Tina Talisa menyebut, NIB memiliki berbagai manfaat, mulai dari mempermudah akses pembiayaan (perbankan) untuk pengembangan usaha, mengakses program bantuan dari pemerintah, memiliki kepastian atau perlindungan hukum terhadap usaha, hingga membuka berbagai peluang bisnis baru.

“NIB adalah pintu masuk bagi para pelaku usaha untuk pengurusan dokumen lanjutan, seperti sertifikasi halal, SPP-IRT, SNI,” ujar Tina dalam acara Konferensi Pers Sambut Hari Perempuan Sedunia yang diselenggarakan oleh Tokopedia di Jakarta (06/03/2023).

Menurutnya, dalam penerapan NIB pemerintah belum pada tahapan pendekatan punishment & reward. Pemerintah masih melihat pengurusan NIB ini sebagai insentif bagi pelaku UMKM. “NIB ini belum pada tahapan pendekatan punishment and reward, tapi reward and reward. Jadi, justru UMKM yang tidak punya NIB akan rugi,” lanjutnya.

Apalagi, kata dia, saat ini NIB diperlukan oleh pelaku usaha untuk dapat mendongkrak penjualan utamanya di e-commerce. Di Tokopedia contohnya, NIB menjadi syarat bagi UMKM untuk menaikkan level tokonya menjadi Official Store.

“Konsumen di e-commerce biasanya akan lebih mempercayai penjual atau UMKM yang sudah Oficial Store. Untuk mendapatkan label ini, salah satu syaratnya adalah memiliki NIB,” ucap Tina.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Tokopedia Rizky Juanita Azuz menambahkan, Tokopedia menjadi perusahaan e-commerce pertama yang berkolaborasi dengan pemerintah untuk memfasilitasi dan melakukan sosialisasi NIB terhadap para pelaku UMKM.

Sepanjang 2022, Tokopedia bersama pemerintah telah membantu lebih dari 5.000 pegiat UMKM, termasuk perempuan pelaku usaha dari seluruh penjuru di Indonesia mendaftar NIB. Adapun pembuatan NIB ini dapat dilakukan melalui platform OSS.

Berbagai pelatihan khusus untuk pelaku usaha, termasuk yang berkaitan dengan NIB, juga dilakukan oleh Tokopedia bersama para mitra strategis seperti pemerintah di berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya melalui Kelas Perempuan Maju Digital.

Salah satu mitra usaha Tokopedia di bidang fesyen, Stephanie Nursalim mengaku bahwa NIB memudahkan bisnisnya menjadi Official Store. Usahanya pun menjadi semakin kredibel. Bahkan, penjualan jenama miliknya yakni Morningsol mengalami pertumbuhan.

“Mudah sekali prosesnya, aku mengisi link dan kurang dari 24 jam sudah mendapat sertifikat NIB. Setelah dapat NIB status toko naik jadi Official Store dan omzetku juga naik 10-20%,” ujarnya.

Hal ini juga dirasakan Vica Mardika Wong selaku Pemilik Usaha Kemayu and Co, yang memproduksi berbagai jenis pengharum ruangan khas Indonesia. Ia mengungkapkan, NIB membantu kami mengembangkan usaha lebih jauh.

“Setelah memiliki NIB dan menjadi official store di Tokopedia, Kemayu and Co mengalami peningkatan pesanan sekitar 6x lipat. Kami banyak mendapat pelanggan baru lewat Tokopedia, mulai dari perorangan, perusahaan hingga pemerintah,” kata Vica.

Tina mengatakan, kebanyakan pelaku usaha belum membuat NIB karena takut membayar pajak. Padahal pelaku usaha hanya dikenakan pajak jika omzet melebihi Rp500 juta.

“Dan pajak tersebut hanya 0,5% dari total kelebihan omzet. Jika omzetnya dalam setahun mencapai Rp600 juta, maka yang akan dikenakan pajak hanya 0,5% dari Rp100 juta, sekitar Rp500 ribu per tahun,” jelas Tina. Karenanya, ia mendorong pelaku usaha untuk segera membuat NIB agar usahanya legal dan kredibel.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id