Ekosistem Gojek diperkirakan menyumbang 1,6% PDB Indonesia atau sekitar Rp 249 triliun pada 2021. Ekosistem ini mencakup layanan Gojek seperti GoRide, GoCar, GoSend, dan GoFood. Laporan ini merupakan hasil riset terbaru Lembaga Demografi FEB UI yang mengukur dampak ekosistem gojek terhadap perekonomian Indonesia di tahun 2021.

Peneliti LD FEB UI Alfindra Primaldhi mengatakan riset ini merupakan kali keempat yang diadakan terkait Gojek yang telah dilakukan setiap tahun. “Bila tahun lalu temuan utama riset kami menemukan bahwa ekosistem Gojek membantu mtira bertahan di tengah pandemi, riset tahun ini menunjukkan bahwa mayoritas mitra ekosistem Gojek mulai mengalami pendapatan dibandingkan awal pandemi,” tuturnya, Kamis (21/10/2021).

Secara rinci, mitra driver GoRide mengalami peningkatan pendapatan sebesar 18% di tahun 2021 dibandingkan awal pandemi, sedangkan mitra driver GoRide mengalami kenaikan pendapatan 24%. Adapun pendapatan mitra UMKM GoFood rata-rata naik 66% di tahun 2021 dibandingkan tahun sebelumnya.

Laporan ini menyebut, ekosistem Gojek mendukung pemulihan ekonomi melalui peningkatan pendapatan mitra sebesar Rp 66 triliun dari tahun 2020 ke 2021.

Sekitar 75% mitra UMKM GoFood menganggap biaya komisi yang dikenakan sepadan dengan manfaat yang didapatkan untuk bisnis mereka, seperti fitur teknologi, promosi, serta akses yang lebih luas kepada lebih banyak konsumen. UMKM Kuliner yang bergabung di GoFood tahun 2021 meningkat sebesar 47% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 31%.

Data lain menunjukkan sebesar 44% UMKM social seller menyatakan lebih sering atau selalu menggunakan GoSend untuk mengirimkan barang. Adapun bisnis social seller rata-rata mengalami kenaikan pendapatan sebesar 18%.

Alfindra menambahkan, ekosistem Gojek juga membantu konsumen tetap produktif dan aman dengan pemanfaatan platform digital Gojek untuk memenuhi seluruh kebutuhan mereka. Ia menyebut, lebih dari seperempat penghasilan bulanan konsumen dibelanjakan di dalam ekosistem Gojek.

“Sektor yang menyumbangkan pertumbuhan positif selama pandemi contohnya IT yang punya hubungan dengan digital. Artinya sektor digital economy menjadi semacam gerbang yang memungkinkan perekonomian jalan,” tuturnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id