Management Trends zkumparan

Transformasi Bisnis Nojorono Agar Tetap Eksis

Transformasi Bisnis Nojorono Agar Tetap Eksis
(Ki-ka) Kemal E. Gani, Group Chief Editor SWA Media dan Arief Goenadibrata, Managing Director PT Nojorono Tobacco International

Didirikan sejak tahun 1932, PT Nojorono Tobacco International yang merupakan produsen rokok dengan merek dagang Clas Mild dan Minak Djinggo melakukan transformasi bisnis untuk mengikuti perkembangan zaman yang begitu dinamis. Memegang teguh prinsip warisan leluhur ‘Bersatu, Berdoa dan Berkarya’ menjadi landasan utama agar perusahaan tetap eksis di industri.

Arief Goenadibrata, Managing Director PT Nojorono Tobacco International mengungkapkan sejak didirkan, Nojorono memiliki tiga fase dalam melakukan transformasi, yang mana fase pertama perusahaan konsentrasi terhadap kualitas produk sehingga bisa bertahan lama di pasar karena menjadi pilihan konsumen. Sementara di fase kedua, transformasi bisnis yang awalnya berlatar belakang sebagai bisnis keluarga, perusahaan membenahi struktur organisasi dengan masuknya tenaga-tenaga profesional yang menduduki top manajemen.

Kemudian, di fase ketiga perusahaan memantapkan langkahnya dengan melakukan diversifikasi bisnis distribusi. Pihaknya melihat adanya peluang bsinis di luar industri rokok, menurutnya hal tersebut perlu dilakukan agar perusahaan lebih sustainable sehingga roda bisnis terus bergerak. “Kami melihat saat ini bisnis distribusi memiliki potensi yang cukup baik,” ujarnya dalam media visit ke kantor Majalah SWA di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan pihaknya mengoptimalisasi ruang truk yang kosong untuk diisi oleh produk-produk lain dari perusahaan yang telah bekerja sama. Contohnya perusahaan telah bekerja sama dengan KlikDaily, perusahaan ritel berbasis teknologi yang beroperasi di Bali untuk mengirimkan barang melalui armada Nojorono.

Lebih lanjut Arief menambahkan bahwa bisnis distribusi ini bisa menjadi peluang bagi perusahaan untuk berkolaborasi dalam pengiriman barang, pasalnya Nojorono memiliki cakupan distribusi ke 60 wilayah atau titik krusial di Indonesia.

“Kami memiliki 1.100 truk yang tersebar di seluruh Indonesia, sehingga ini bisa dimanfaatkan secara bersama atau kolaborasi,”ungkapnya. Dia berharap dengan adanya diversifikasi bisnis ini akan terjadi keseimbangan antara rokok dan non rokok sehingga pihaknya tidak hanya bergantung pada industri rokok saja. Ke depan pihaknya, akan fokus membangun platform digital untuk mengembangkan bisnis distribusinya.

Selain itu, pihaknya juga memperkuat dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM) dengan menanamkan core values FAITH (Fraternity, Accountability, Innovation, Trustworthy dan High Perfomance). Dia berharap insan Nojorono memiliki karakater-karakter tersebut sehingga dengan adanya transformasi nilai ini bisa menjadi behaviour dalam bekerja. “Kami memiliki 12 ribu pegawai, jika ini berjalan maka akan membentuk culture dan menjadi dasar transformasi bisnis,” terangnya. Dari sisi kinerja, Arief mengungkapkan perusahaan terus tumbuh, hal tersebut dibuktikan dengan pendapatan penjualan yang mencapai Rp 10 triliun.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved