Management Trends zkumparan

Transformasi, Cara Pers Cetak Bisa Bertahan

Pers cetak harus bertransformasi dan mengikuti tren saat ini agar tetap bisa bertahan. Pilihan yang bisa diambil adalah dengan serius melakukan digitalisasi produknya.

Eksistensi bisnis perusahaan pers cetak masih bisa dipertahankan dengan melakukan inovasi cetak, sekaligus menjalankan transformasi digital. Di sejumlah daerah, kehadiran media cetak masih menjadi pilihan utama. Akibat dari penetrasi internet yang masih belum merata, seperti di kota-kota besar. Sehingga, masih ada harapan untuk perusahaan pers cetak untuk bisa bertahan.

Toriq Hadad, Direktur Utama Majalah Tempo mengatakan bahwa penting untuk perusahaan melakukan transformasi bisnis media. Menurutnya, transformasi media harus dimulai dari budaya perusahaan dari konvensional menjadi digital. “Keterampilan Sumber Daya Manusia (SDM) digital harus disiapkan untuk membangun pondasi yang kuat. Dimulai dari sosialisasi di lingkup perusahaan dan dilanjutkan hingga penerapan dalam bekerja,” kata dia dalam webinar Transformasi Bisnis Media Beyond Pandemi: Masihkan Media Cetak Mampu Bertahan (08/02/2021).

Dukungan teknologi juga sangat berperan dalam proses transformasi. Saat ini, media dituntut untuk memiliki road map pengembangan teknologi sendiri dengan membangun database yang langsung ke pelanggan. “Selama ini database yang dimiliki media kebanyakan dikelola oleh pihak luar. Sudah saatnya kita mampu mengelola database sendiri, agar bisa semakin interaktif dengan palanggan,” kata dia melanjutkan.

Sementara itu, Januar P. Ruswita, Ketua Harian Serikat Perusahaan Pers (SPS) mengatakan bahwa dalam melakukan transformasi media, hal pertama yang harus dilakukan adalah tetap menjaga brand value media. “Kekuatan brand media yang dimiliki akan menjadi modal besar untuk mengembangkan model bisnis media yang lain. Misalnya dengan menyelenggarakan event non media,” kata Januar.

Terpenting adalah tetap menjaga dan merawat konten. Karena konten jurnalisme yang berkualitas masih memiliki pasar yang menjanjikan. Inilah saatnya mentransformasi konten yang berkualitas ke platform digital. Namun, bukan sekadar memindahkan platform.

Dalam kesempatan yang sama, SPS juga menjalankan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2021 secara virtual. Rakernas tersebut membahas 2 isu pokok yakni isu keanggotaan dan mandat verivikasi dari Dewan Pers.

Dalam Rakernas tersebut, forum menyepakati untuk meminta pengurus SPS Pusat melakukan kajian yang mendalam tentang model keanggotaan yang tidak hanya terdiri dari perusahaan cetak. Selain itu, mengingat verifikasi perusahaan pers saat ini telah dilakukan prosesnya secara online secara administratif. Rakernas memutuskan untuk mengembalikan mandata SPS pusat sebagai lembaga yang memverifikasi perusahaan pers cetak kepada Dewan Pers. Dengan demikian, SPS sudah tidak lagi melanjutkan verifikasi bagi anggotanya sendiri.

Untuk melanjutkan keberlangsungan bisnis pers, pengurus SPS Pusat akan melanjutkan dialog dengan pemerintah sebagai upaya dari relaksasi perpajakan dan kesempatan memperoleh insentif finansial lain.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved